Belajar Efektif dan Fun di WaGoMu#JapaneseClass

Belajar

Belajar bahasa Jepangnya Disini, Disitu, Disana, dan Dimana

Belajar bahasa Jepangnya Disini, Disitu, Disana, dan DimanaSaat kita sedang membicarakan tentang suatu benda, ada kalanya kita menanyakan jarak atau letak dari objek yang sedang kita bicarakan. Buat yang sedang belajar bahasa Jepang mungkin merasa kebingungan, bagaimana penyebutannya dalam bahasa Jepang.

Dalam bahasa Jepang kita bisa menggunakan konsep “KoSoADo” untuk menyatakan disini, disitu, disana, dan juga dimana. Saat kita bertanya tentang letak suatu objek kita menggunakan “doko? (どこ?)” yang artinya dimana? Sedangkan untuk menjawabnya sendiri kita dapat menggunakan “Koko (ここ)” yang artinya disini, “Soko (そこ)” yang artinya disitu, dan “Asoko (あそこ)” yang artinya disini.

 Koko (ここ)

Koko (ここ) dapat diartikan ke Bahasa Indonesia menjadi “disini”. Berdasarkan artinya penggunaan dari koko ini dapat digunakan untuk menunjukkan lokasi yang letaknya berada sangat dekat pembicara.

Contoh kalimat :

A : (しつ)(もん)がありますか?
  Shitsumon ga arimasu ka?
  Apakah ada pertanyaan?

B : はい、すみません。ここでは(なん)()から(なん)()まで(はたら)きますか。
 Hai, sumimasen. Koko no de wa nan ji kara nan ji made hatarakimasu ka?
  Mohon maaf, di sini bekerja dari jam berapa sampai jam berapa?

A : ここでは(あさ)()から()()()まで(はたら)きます。
 Koko de wa asa 9 ji kara gogo 4 ji made hatarakimasu.
  Di sini bekerja dari jam 9 pagi sampai dengan jam 4 sore.

ーーー

A : (ほん)()ってここですか。
 Honya tte koko desu ka?
  Apakah toko buku disini? 

B : そうですよ。(ほん)をお(さが)しですか。
 Sou desu yo. hon wo osagashi desu ka?
 Benar sekali, apakah kamu sedang mencari buku?

A : このナリタ(まん)()はありますか。
 Kono narita manga wa arimasu ka.
  Apakah manga NARITA ini ada?


 Soko (そこ)

Soko (そこ) dapat diartikan ke Bahasa Indonesia menjadi “disitu”. Berdasarkan artinya penggunaan dari soko ini digunakan untuk menunjukkan lokasi yang letaknya dekat dengan lawan bicara.

Contoh kalimat :

 A : そこにある()しゴムを()ってもらえませんか。
   Soko ni aru keshigomu o tottemoraemasen ka?
   Boleh tolong ambilkan penghapus yang ada disitu?

B : はい、これです。
 Hai, kore desu.
  Silahkan.

A : (かん)(しゃ)します。
  Kansha shimasu.
  Terima kasih.

ーーー

A : (なに)をしてるの?
 Nani wo shiteru no?
  Kamu sedang apa?

B : そこのテレビを()ている。
 Soko no terebi wo miteiru.
  Aku sedang menonton TV yang disitu.

A : そう?おもしろいの?
  Sou ? Omoshiroi no ?
  Oh gitu ?, menarik gitu ?.


 Asoko (あそこ)

Asoko (あそこ) dapat diartikan ke bahasa Indonesia menjadi “disana”. Berdasarkan artinya asoko (あそこ) digunakan untuk menunjukkan posisi atau letak suatu objek yang terletak jauh dari pihak pembicara dan lawan bicara.

Contoh kalimat :

A : あそこにあるのは(なん)ですか。
  Asoko ni aru no wa nandesu ka?
  Apa yang ada disana?

B : あそこには(こう)(えん)がありますよ。
 Asoko ni wa kouen ga arimasu yo.
  Disana ada taman.

A : (こう)(えん)ですか、()(てき)ですね。
 Kouen desu ka, suteki desu ne.
  Taman ya, indahnya.

ーーー

A : すみません、サッカー(じょう)はどこですか。
 Sumimasen, sakkaa jou wa doko desu ka?
  Permisi, apa kamu tau dimana lapangan sepak bola berada?

B : サッカー(じょう)ですか、あそこのビルの(みぎ)にあります。
  Sakkaa jou desu ka, asoko no biru no migi ni arimasu.
  Lapangan sepak bola ya, ada di sebelah kanan bangunan itu.

A : そうですか、ありがとうございます。
  Sou desu ka, arigatou gozaimasu.
  Begitu ya, terima kasih banyak.

Doko? (どこ?)

Doko (どこ) dapat diartikan ke bahasa Indonesia menjadi “dimana?”. Berdasarkan artinya dapat kita tangkap kalau doko digunakan untuk menanyakan letak suatu benda. Penggunaan dari doko (どこ) ini sendiri tidak hanya bisa digunakan untuk menanyakan lokasi benda tetapi juga dapat digunakan untuk menyatakan lokasi seseorang atau tempat pada umumnya.

Contoh kalimat :

A : “すみません、山田(やまだ)さんを()ましたか。”
 Sumimasen, Yamada-san wo mimashita ka?
 Permisi apakah kamu melihat Yamada-san?

B : “そうですね、どこでしょう。(さき)ほど公園(こうえん)にいましたよ。”
 Sou desu ne, doko deshou. Saki hodo kouen ni imashita yo.
 Iya juga, dimana ya. Beliau baru saja ada di taman.

A: “そうですか、ありがとうございます。”
 Sou desu ka, arigatou gozaimasu.
 Oh begitu ya? Terima kasih banyak.

ーーー

A : “ねえ、()しゴムがどこにあるか()っていますか。
 Nee, keshigomu ga doko ni aru ka shitteimasuka?
 Apa kamu tau penghapus ada dimana?

B : “いいえ、()りませんよ。”
 Iie, shirimasen yo.
 Tidak, saya tidak tau.

A: “どこでしょうか。”
 Doko deshou ka?
 Dimana ya

Dapat dilihat dari penggunaannya terdapat 4 pernyataan lokasi suatu objek dalam bahasa Jepang, 4 pertanyaan tersebut dapat dibagi menjadi 1 kata tanya dan 3 kata pernyataan. Doko (どこ) sebagai kata tanya yang berarti “dimana”, dan Asoko (あそこ) yang berarti “disana”, Soko (そこ) yang berarti “disitu”, serta Koko (ここ) yang berarti “disini”. Asoko dan Soko sekilas terdengar sama tetapi dapat dibedakan berdasarkan lokasinya ada dimana pembicara dan lawan bicaranya.


Kontak Aku kesini yaa:

Komentari Artikel Ini

Komentar

  • ashaft balancing/a\r\n\r\ndiv\r\n h1Shaft Balancing: A Comprehensive Guide/h1\r\n pIn the realm of mechanical engineering the significance of proper shaft balancing cannot be understated. It facilitates the harmonious operation of rotating equipment ensuring efficiency and longevity. Shaft balancing involves two primary methods: static and dynamic balancing. Understanding the intricacies of each method sheds light on the essential nature of this process./p\r\n \r\n h2Static vs. Dynamic Balance/h2\r\n pStatic balance pertains to the equilibrium of a shaft while it is at rest. In instances of static imbalance the center of gravity does not align with the axis of rotation. This misalignment results in a downward pull towards the \heavy point.\ To rectify this technicians may add or remove mass strategically on the rotor until its center of gravity coincides perfectly with the rotational axis. The approach to static balance is primarily effective for narrow disk-shaped rotors./p\r\n \r\n pConversely dynamic balance is critical when the rotor is in motion. This form of imbalance arises from two different mass distributions across the rotor\s length creating additional vibrations and forces during rotation. Unlike static imbalance dynamic imbalance does not exhibit a consistent downward heavy point when the rotor is turned. Addressing this requires specialized equipment such as a two-plane vibration analyzer to accurately gauge the rotor\s performance and implement necessary corrections through the installation of compensating weights./p\r\n\r\n h2Dynamic Shaft Balancing Procedure/h2\r\n pThe dynamic balancing process utilizes advanced devices like the Balanset-1A. This portable tool integrates a dual-channel system that effectively evaluates vibration and balances a diverse range of machines including crushers fans and turbines./p\r\n\r\n h3Initial Measurement/h3\r\n pThe balancing journey commences with an initial vibration measurement. The rotor is secured in the balancing machine and vibration sensors are connected. As the rotor spins the device captures the fundamental vibration data setting a benchmark for future assessments./p\r\n\r\n h3Calibration Weight Installation/h3\r\n pAfter establishing the initial readings a known calibration weight is affixed to a predetermined location on the rotor. This critical step allows technicians to observe changes in vibration as the rotor is spun anew. Each variation in vibration is meticulously recorded to assist in the evaluation of the weight\s impact on balance./p\r\n\r\n h3Weight Repositioning/h3\r\n pFollowing this the calibration weight is relocated to the opposite side of the rotor. The process is repeated observing and documenting additional variations in vibration which provides further data for analysis./p\r\n\r\n h3Final Weights Installation/h3\r\n pUtilizing the data collected from both the initial readings and the changes observed with the calibration weight technicians pinpoint the precise angle and mass required to achieve a balanced rotor. Weights are then installed at calculated positions on the rotor. The rotor undergoes one final spin to confirm whether the vibrations have significantly diminished signifying a successful balancing effort./p\r\n\r\n h2Understanding the Angle for Correction Weights/h2\r\n pKey to the balancing process is the correct measurement of angles for weight placement. The procedure begins with defining a reference point which serves as the starting point for angle measurements. The necessary angles dictate exactly where the corrective weights should be positioned to alleviate any remaining imbalance./p\r\n\r\n h2Conclusion/h2\r\n pDiligent attention to detail and precise measurements characterizes the shaft balancing procedure. Each phase—from initial assessment through the final checks—plays a crucial role in ensuring that machinery operates smoothly and efficiently. The dynamic shaft balancing process is indispensable safeguarding equipment longevity enhancing performance and ultimately contributing to operational success in a myriad of industries./p\r\n \r\n h2Key Takeaways/h2\r\n ul\r\n liStatic and dynamic balancing are primary methods employed to address shaft imbalance./li\r\n liDynamic balancing is integral for moving machinery with multiple mass distributions./li\r\n liThe Balanset-1A is a versatile tool for executing dynamic balancing across a variety of applications./li\r\n liAccurate initial measurements and careful weight placement are critical to achieving rotor stability./li\r\n /ul\r\n\r\n/div

    Diposting oleh Mancubus0hoisy pada 2024-10-04 11:47

J-Class, pernah diliput di :