• Kerja di Jepang

    Pembulian di negara se-hormat dan se-sopan Jepang?

    Kalian pernah ga sih liat konten-konten yang menujukkan pengalaman orang Indonesia yang tertindas atau dibuli di tempat kerjanya di Jepang? Atau mungkin kalian yang mengalaminya secara langsung? So, orang Jepang tuh sebenernya orang-orang yang "rasis" atau "pembuli" kah? Yuk aku mau coba bahas mengenai hal ini.

    Disclaimer dulu, kali ini aku mau menggabungkan berbagai macam cerita-cerita orang mengenai pengalaman mereka mengenai pengalaman mereka selama bekerja di Jepang. So, aku ga bisa jamin perlakuan di tempat kerja atau lingkunan kalian bakal sama dengan yang aku ceritakan. Karena balik lagi ya, Jepang itu luas, jadi aku ga bisa nyamain semuanya gitu.

    Oke, aku mau coba ceritain dulu berbagai macam pengalaman mereka di Jepang yang pernah aku denger atau bahkan yang kebetulan lewat di FYP aku nih. Banyak yang ngaku pernah dibuli selama bekerja di Jepang. Ada yang cuman sekedar dijailin, sampai ada yang bilang 2 tahun kerja di Jepang selalu dibuli. Meskipun dari setiap berita-berita pembulian itu aku nangkep kebanyakan adalah para peserta "magang".

    Angka pembulian atau ijime itu sendiri di Jepang udah cukup tinggi ya. Aku sempet kaget waktu baca berita di internet yang bilang jumlah pembulian yang tercatat di tahun 2022 ada 681.948. Ini terjadi di kalangan sekolahan aja, tapi menurut kalian apa ga mungkin kebiasaan ijime ini menular sampe ke usia dewasa? Orang Jepang yang terkenal atas budaya kesopanan dan menghormatinya, ternyata masih ada budaya yang tercela seperti pembulian. Jumlah tadi terhitung pembulian sesama orang Jepang, nah ke kita yang orang Indonesia gimana? orang asing yang kondisinya ketika ada masalah bisa jadi bakal dipulangkan ke negaranya, ya mereka bisa jadi lebih enteng ya lebih enak aja gitu ngelakuinya. 

    Kita ngadu ke atasan pun responnya ga selalu bagus, seperti "ya udah biarin aja ga usah dimasalahin", ada juga "dia mah memang gitu orangnya", dan lain-lain. So, terkadang para peserta magang pun kesulitan menyelesaikan masalahnya, dan berujung berusaha bertahan dengan berpura-pura ga terjadi apa-apa. 

    Aku baru cerita soal kondisi yang udah terjadi di program magang nih, terus kedepannya gimana?

    Magang Jisshusei udah mulai dihilangkan, dan akan diganti dengan Ikusei Shuurou. Di artikel sebelumnya aku sempat share juga ya soal ini, salah satu alasan program magang dihapus karena banyak terjadi pembulian atau perlakuan yang tidak etis selama program magang berjalan. So, Ikusei Shuurou ini akan dikontrol dan diawasi juga oleh pemerintah. Apakah perusahaan penerima akan menerima tekanan dari pemerintah? Ataupun cara pemerintah, tapi kita bisa berharap kedepannya selama berjalannya Ikusei Shuurou ini kasus pembulian atau ijime bisa dihilangkan atau setidaknya bisa lebih diminimalisir lah ya. 

    Nah kalau di luar kasus magang gimana? Apakah banyak terjadi pembulian? 

    Sependengaran aku sih lebih sedikit ya. Malah saking jarangnya aku hampir ga pernah denger kasus pembulian untuk pekerja profesional di Jepang, tapi balik lagi ga menutup kemungkinan terjadi ya. Karena mereka yang kerja menggunakan visa gijinkoku itu mereka yang udah punya skill bahasa Jepang yang bagus, sehingga ga ada masalah ketika berkomunikasi dengan rekan kerja di Jepang. So, ga aneh donk kalau mereka bisa lebih gampang dapet teman selama di Jepang? Malah aku banyak denger cerita mereka yang dapet jodoh di Jepang. 

    So, dari cerita itu apakah kalian ngerasa bahwa belajar bahasa Jepang cuman sampai standar minimal untuk visanya saja sudah cukup? Terlepas dari menghidari pembulian pun, sebenernya bahaya loh kalau kalian ngerasa lulus N4 atau JFT Basic A2 itu udah cukup sampai berhenti untuk lanjut naik level. Untuk berangkatnya aja sih udah bisa, tapi siap-siap ketika di Jepang kalian akan berada di kondisi yang lebih sulit untuk mendapatkan teman, sahabat, atau bahkan memperluas koneksi. 

    Supaya bisa meminimalisir pembulian pun kita perlu naik level skill kita terus guys, kalau level skill kita tinggi kan minimal kita bisa nunjukkin kita tuh bukan orang yang bisa dibuli seenaknya. So, kalian mau sampe kapan merasa nyaman dengan skill bahasa Jepang yang pas-pasan?

  • Kerja di Jepang

    Program Ikusei Shuurou, Program Pengganti Magang di Jepang


    Di artikel sebelumnya aku udah sharing mengenai info mengenai program magang di Jepang akan di hapus. Yang udah terlanjur belajar bahasa Jepang ga perlu panik karena udah ga bisa magang, karena sebenernya bukan dihapus ya, tapi di ganti. Kali ini aku mau sharing terkait yang akan menggantikan program magang di Jepang nih, yaitu Program Ikusei Shuurou. Jadi Program Ikusei Shuurou itu program yang seperti apa nih? Yuk kita masuk pembahasan.

    Hingga saat ini nama resmi bahasa Inggrisnya belum ditetapkan, tapi Ikusei Shuurou itu sendiri kalau kita artikan akan jadi "Pelatihan Ketenagakerjaan". Program ini tidak akan beda jauh dengan program Magang yang sebelumnya, namun akan ada berbagai penyesuaian untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di program Magang sebelumnya.

    Perbedaan pertama adalah masa berlaku programnya. Yang sebelumnya bisa paling lama 5 tahun dengan keterbatasan untuk lanjut ke Specified Skill Worker karena tidak semua bidang ada di SSW. Sedangkan Ikusei Shuurou akan berlangsung 3 tahun dan dapat diperpanjang ataupun migrasi ke Specified Skill Worker. Kedua, tujuan programnya pun sudah berbeda yaa, kalau Magang mah untuk transfer teknologi dan keterampilan dari Jepang ke negara-negara berkembang, sedangkan Ikusei Shuurou untuk perekrutan dan pelatihan sumber daya manusia dari luar Jepang.

    Ketiga, program Magang tidak dapat pindah tempat kerja, sedangkan Ikusei Shuurou bisa pindah tempat kerja dan migrasi program/visa. Dengan ketentuan sudah bekerja lebih dari 1 tahun di tempat sebelumnya, dan kalau memiliki kemampuan bahasa Jepang N4/setaranya maka dapat pindah ke status Specified Skill Worker 1 untuk pekerjaan yang sama dan dapat terus kerja sampe lima tahun ke depan. Jika gagal dalam ujian Specified Skill Worker 2, bisa tinggal di Jepang sampe satu tahun. Jika lulus ujian untuk Specified Skill Worker 2, tidak akan ada batasan berapa kali mereka dapat memperbarui status kependudukan, so bakal memungkinkan untuk bekerja dalam jangka panjang bahkan hingga seumur hidup. 

    Keempat, syarat kemampuan bahasa Jepang yang sebelumnya ga ada syarat kemampuan, di Ikusei Shuurou akan ada syarat minimal yaitu lulus JLPT N5. Sistem ini akan meningkatkan perlakuan terhadap tenaga kerja asing agar lebih mudah diterima. Memang benar ga semua tempat Magang itu memperlakukan peserta magang tidak baik. Tapi banyak kasus yang diperlakukan tidak baik seperti dikucilkan bahkan hingga pembulian itu karena kita tidak bisa bahasa mereka dan tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Untuk mengurangi kemungkinan ini, pemerintah berusaha untuk membuat sistem yang lebih memperhatikan keamanan dan kenyamanan pesertanya. 

    Kasus-kasus pekerja asing yang menghilang untuk nyari pekerjaan yang lebih baik baik untuk membayar hutang atau karena menerima perlakuan buruk, seperti tidak dibayarnya gaji, ini telah dilihat sebagai masalah oleh pemerintah Jepang. Mengingat kenyataan bahwa sistem ini digunakan untuk mengamankan tenaga kerja untuk mengimbangi kekurangan tenaga kerja, so dengan sistem yang baru akan melatih dan mengamankan sumber daya manusia untuk tetap di Jepang dan menjadi tenaga kerja di Jepang.

    Begitu guys, gimana pembahasan kali ini? Info mengenai Ikusei Shuurou ini memang belum fix 100% karena pemerintah pun masih terus mengkaji program baru ini. So peserta yang udah berangkat ke Jepang untuk program ini, diharapkan bisa terus belajar bahasa Jepang sehingga kemampuan bahasa Jepangnya pun terus berkembang, supaya bisa upgrade visa nantinya. Tentu dengan lingkungan yang sudah dilindungi oleh pemerintah Jepangnya sendiri. Apakah kalian tertarik ikut program Ikusei Shuurou ini? Sharing donk pendapat kalian di kolom komentar...

  • Kerja di Jepang

    Program Magang di Jepang jadi di Hapus?

    Dari taun 2023 sempat ramai dengan info2 mengenai Program Magang (()(のう)(じっ)(しゅう)) di Jepang akan dihapus. Akhirnya ada program yang akan menggantikan Program Magang di Jepang guys. Selain Tokutei Ginou ((とく)(てい)()(のう)) ada juga Ikusei Shuurou ((いく)(せい)(しゅう)(ろう)) yang akan menggantikan Program Magang di Jepang. 

    Iya, penghapusan Program Magang (()(のう)(じっ)(しゅう)) sudah dihapus secara berkala, jadi yang sudah di Jepang mengikuti magangnya masih diizinkan untuk menyelesaikan magangnya tuh. Alasan Program Magang dihapus kalau aku rangkum ternyata ada 5 guys. 

    1. Ada banyak kasus pelanggaran HAM yang terjadi pada peserta magang, seperti gaji yang tidak dibayarkan, jam kerja berlebihan, pelecehan, dan diskriminasi. Hal ini buat pemerintah Jepang khawatir dan ingin para peserta magang diperlakukan dengan adil dan manusiawi.

    2. Program magang awalnya dirancang untuk membantu transfer teknologi dan keterampilan dari Jepang ke negara-negara berkembang. Namun, kenyataannya banyak peserta yang tidak mendapatkan pelatihan memadai dan hanya digunakan sebagai tenaga kerja murah.

    3. Jepang saat ini mengalami kekurangan tenaga kerja, dan pemerintah ingin fokus pada program yang dapat menarik pekerja asing yang terampil dan berpengalaman. 

    4. Pemerintah Jepang kesulitan dalam mengawasi program magang yang melibatkan banyak organisasi dan perusahaan yang berbeda. Hal ini membuat mereka sulit untuk memastikan bahwa semua peserta magang diperlakukan dengan baik dan sesuai dengan peraturan.

    5. Pemerintah Jepang telah mengembangkan program alternatif, seperti Tokutei Ginou (Program Specified Skill Worker/SSW), dan program baru Ikusei Shuurou yang dirancang untuk memberikan kesempatan bagi pekerja asing yang terampil untuk bekerja di Jepang. 

    Iya, di nomor 5 udah dijelasin bahwa akan ada program pengganti dari Program Magang (()(のう)(じっ)(しゅう)). Kalau Specified Skill Worker ((とく)(てい)()(のう)) pasti udah pada kenal yaa. Tapi aku mau coba kenalin sekilas mengenai Ikusei Shuurou ((いく)(せい)(しゅう)(ろう)). Sebutan bahasa inggrisnya belum resmi tapi kalau kita artikan kurang lebih akan jadi "Pelatihan Ketenagakerjaan". 

    Berbeda dengan Program Magang yang bertujuan untuk mentransfer teknologi dan keterampilan dari Jepang, Ikusei Shurou bertujuan untuk memperoleh SDM dan mengembangkannya. Balik lagi, tujuan utamanya Ikusei Shurou adalah menambahkan tenaga kerja di Jepang dikarenakan saat ini Jepang mengalami penurunan jumlah tenaga kerja. 

    Dengan kata lain, Jepang ingin menarik tenaga2 kerja yang terampil dari luar Jepang dengan cara mengembangkan keterampilan mereka selama 1~3 tahun program Ikusei Shurou ((いく)(せい)(しゅう)(ろう)) ini. Yang kemudian yang sudah memiliki ketermapilan yang cukup bisa mengupgrade visa mereka menjadi Specified Skill Worker ((とく)(てい)()(のう)).

    Nah program Ikusei Shuurou ((いく)(せい)(しゅう)(ろう)) masih dalam tahap awal implementasi, dan detailnya masih terus dikaji dan disempurnakan oleh pemerintah Jepang. Next kalau ada info menarik lagi aku share lagi yaa

    Gimana guys, apakah pertanyaan2 kalian mengenai program magang akan di hapus ini terjawab dengan bahasan kali ini ? Program Magang di Jepang memang dianggap tidak baik oleh sebagian warga di Jepang. Kalian yang memang bercita2 bekerja di Jepang pun harap bisa lebih bijak yaa dalam memilih jalur kerja di Jepangnya. Ingat 5W1H ketika kalian ingin kerja di Jepang, Kenapa? Untuk Siapa? Apa yg dikerjakan? Dimana? Kapan?, dan bagaimana supaya bisa tercapai?


  • Kerja di Jepang

    Road to Japan, Cara-Cara Kerja di Jepang

    Guys, pernah ga sih berfikir atau mungkin sekarang kalian ngerasa ingin kerja ke Jepang, tapi kalian masih bingung kerja tuh kerja apa nih di Jepangnya? Terus apa sih yang dibutuhkan buat bisa kerja di Jepang? 

    Sekarang ternyata banyak orang orang yang punya impian untuk kerja di Jepang, tapi pas ditanya mau kerja apa di sana? Mereka pada ngejawab apa aja lah yg penting kerja di Jepang. Apa ajalah yang penting digaji dengan uang YEN. Mereka yang bilang seperti itu tuh sebenarnya orang-orang yang udah pasrah, dan berusaha mati-matian, apapun yang didapet, tapi yang penting bisa pergi dari Indonesia dan tinggal di Jepang.

    Nah daripada kalian ngejar impian kerja di Jepang asal-asalan, tanpa mengetahui tujuannya, syaratnya, dan juga tahap-tahapnya. Kali ini aku mau ngajak kalian kenalan sama jenis-jenis visa untuk kalian kerja di Jepang nih.

    Gino Jisshusei (MAGANG)

    Pertama kita mulai dari yang paling rendah dari sisi syaratnya, yaitu MAGANG. Banyak banget warga Indonesia yang mengikuti program Magang di Jepang. Program ini biasanya berlangsung selama 1 / 3 / 5 tahun. Dengan syarat dapat mengikutinya yang sangat gampang yaitu, "Asal ada yang mau nerima". Iya, kalian masih NOL pun selama ada yang mau nerima, kalian bisa kerja Magang di Jepang.

    Untuk bisa Magang di Jepang sebenarnya ada 2 opsi. Opsi pertama mungkin aku bisa bilang lewat jalur dalam perusahaan. Intinya kalian magang via Intra Company (training karyawan) di Indonesia yang nanti dikirimkan untuk training di Perusahaan Induk di Jepang.

    Sedangkan opsi kedua ini agak panjang prosesnya. Kita Magang via Sending Organization (SO). Rata-rata syaratnya umurnya di kisaran 18~27 tahun. Kalian bisa belajar OTODIDAK, atau belajar kursus di asrama SOnya sampe ada yang nerima, nah ini berapa lamanya aku ga bisa jamin berapa lamanya, Tapi ada yang bisa 1 tahun, 2 tahun atau mungkin lebih.

    Kalau SO udah ngerasa si peserta ini kemampuan bahasa Jepangnya udah bisa dikenalin ke perusahaan penerima, nanti akan ada sesi interview → kontrak → pengurusan Certificate of Eligibility (COE) dan Visa. Pengurusan COE biasanya 3 bulan, tapi bisa lebih cepet atau lebih lama. Selama masa menunggu COE, banyak SO yang menyuruh pesertanya tetep tinggal di asrama buat belajar hingga selesai COEnya. Kalau pengurusan COE dan Visa selesai, tinggal terbang deh ke Jepang. Pas di Jepang, perusahaan penerima juga biasanya ngadain pelatihan selama 1 bulan atau lebih.

    Setelah penatihan selesai, dan dianggap kalian udah siap bekerja, SELAMAT! kalian sudah mulai kerja di Jepang. Dan seperti yang tadi aku mention, magang itu biasanya 1~5 tahun setelah masa Magangnya selesai, kalian punya 2 jalan. Jalan 1 yaitu pulang ke Indonesia, dan Jalan 2 yaitu lanjut stay di Jepang dengan cara switch visa ke tokutei ginou / specified skill worker. Kalau milih jalan 2 berarti selama masa magang kalian harus upgrade skill bahasa Jepang dan dapatkan syarat pengajuan visa TG. Detil jenis visa TG aku jelasin di point berikutnya :

    Tokutei Ginou (Specified Skill Worker)

    Ini jenis Visa yang lagi ramai dicari2 sama orang2 nih. Iya, jenis visa ini punya 14 jenis bidang pekerjaan, tapi yang udah tersedia baru sebagian yaa, bisa kalian check di link ini. Secara syarat SSW ini memiliki syarat yang lebih tinggi. Pertama2 dari sisi bahasa Jepang kalian setidaknya harus udah lulus JLPT N4 atau JFT Basic A2. Selain itu ada juga test skill khususnya atau biasa disebut test skill SSW. Contoh kalau kalian ingin ikut SSW bidang Perawat, berarti kalian harus lulus JLPT N4/JFT Basic A2 atau lebih dan lulus test skill SSW bidang Perawat.

    Nah itu baru syarat bahasa dan skill, ada juga syarat lain seperti berumur 18~35 (tergantung perusahaan yg nerima bisa kurang/lebih). Dan ternyata ga harus lulusan kuliah guys, jadi lulusan SMA/setaranya bisa apply visa SSW ini. Kalian yang Ex Magang di Jepang juga bisa langsung interview dengan perusahaan atau bisa lewat Touroku Shien Kikan (TSK).

    Jadi untuk SSW ini kalian bisa mandiri langsung ke perusahaan di Jepang atau juga bisa lewat TSK ini guys. Di TSK nanti akan job matching, setelah ketemu yang cocok baru akan ada tahap interview. Setelah lulus, akan ada kontrak kemudian pengurusan COE kurang lebih 3 bulan. Kalau COE dan Visa udah siap, tinggal meluncur dah ke Jepang.

    BTW, SSW ini periodenya biasanya 5 tahun yaa, nanti bisa diperpanjang 5 tahun lagi, kalau udah beres 2 periode nanti bisa upgrade Visa kalian jadi Visa Permanent Resident. So, perlakuan untuk visa SSW ini udah terbilang bagus kalau menurut aku, tapi ada lagi nih yang lebih bagus :

    Visa Engineer/Specialist in humanities/International services

    Mungkin udah ga asing dengan sebutan Visa Engineer, tapi ternyata visa engineer itu 1 dari 3 jenis visa untuk kerja profesional di Jepang loh. Banyak yang salah paham soal penamaan visa ini, sebenarnya ga ada nama resmi untuk Visa Kerja / Working Visa di Jepang, tapi jenis Visa ini yang paling dekat dengan yang disebut Visa Kerja. Untuk bisa apply visa ini, kalian bisa salah satu dari 2 jalur ini guys, ada Jalur Headhunter dan Jalur Student.

    Jalur Headhunter

    Di jalur ini kalian ga beda jauh sama nyari kerja di Indonesia, cuman bedanya tempat kerja kita di Jepang nih. Nah seperti yang aku mention tadi, visa ini bisa dianggap visa untuk para profesional worker. Jelas syaratnya pun akan lebih tinggi. Pertama2 lulus dari universitas atau sekolah kejuruan dengan gelar diploma atau lebih. Kedua level Bahasa Jepang yang tinggi, kebanyakan sih meminta N2 atau lebih, meskipun ada juga yang N3 bisa diterima.

    Ketiga, sesuai nama visanya, kalian hanya bisa mengajukan visa ini kalau bidang pekerjaannya masuk kedalam kategori visa ini. Sebagai contoh yang termasuk yaitu, staf penjualan untuk perusahaan perdagangan, penerjemah, desainer, insinyur teknik elektornika, dan insinyur teknik informatika (IT).

    Nah kalau syarat2nya udah terpenuhi kalian bisa lewat Headhunter untuk di kenalkan ke perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Kalau udah nemu yang cocok, next akan ada interview dengan perusahaan, kalau diterima nanti ada kontrak, baru bisa pengurusan COE dan Visa. Kalau udah ada 22nya kalian tinggal meluncur ke Jepang dan mulai bekerja.

    Jalur Student

    Kalau lewat jalur akan ini sedikit berbeda. Aku ambil contoh untuk kalian yang bahasa Jepangnya masih NOL. Jadi kalian udah ada rencana buat kerja di Jepang sebagai profesional worker tapi belum belajar bahasa Jepang.

     Pertama2, kalian harus bisa lulus N2 nih, biar untuk kerja di Jepang, So kalian bisa belajar bahasa Jepang di Indonesia sampe lulus N4 (mau lewat tempat LKP/LPK atau otodidak), kalau udah bisa daftar dan sekolah ke Sekolah Bahasa Jepang (Nihongo Gakko). Rata2 sih 1~2 tahun sekolah bahasanya, selama itu coba kejar minimal N2 kalau bisa N1 lebih bagus yaa. Kalau ga mau masuk sekolah bhs Jepang, kalian bisa juga belajar sampe N2 di Indonesia.

    Kalau udah N2 atau lebih, kita masuk step kedua yaitu kalian bisa daftar dan sekolah di Sekolah Kejuruan (Senmon Gakko) atau Universitas di Jepang. Disana kalian kejar gelar Diploma atau Sarjananya supaya syarat untuk visa kerja ini bisa terpenuhi. Kalau udah lulus Senmon Gakko atau Universitas, kalian udah dapet N2, udah dapet gelar pendidikannya juga, baru deh kalian cari kerja di Jepang, kalau ketemu kerjaan yg dibidang Visa Engineer/Specialist in humanities/International services, kalian bisa upgrade ke visa tersebut.

    Sama dengan Visa SSW, Visa ini pun biasanya ber periode, dimana periode 1nya 5 tahun dan bisa diperpanjang 5 tahun untuk periode 2, Kalau udah lewat periode 2, bisa upgrade visa jadi Visa Permanent Resident.


    Gimana nih guys, udah kebayang belum kalian kerja di Jepang mau lewat jalur mana? Kerjaanya kerja apa? Sok take your time ya buat di rencanain dulu, ga perlu terburu2, nanti kalau udah keliatan mau lewat jalur mana mah tinggal dijalanin aja kok.

    (がん)()りましょう

  • Kerja di Jepang

    Bagaimana interview/mensetsu ke perusahaan Jepang ?

     Kalau sebelumnya kita udah bahas bagaimana format CV bahasa Jepang, kali ini kita bahas wawancara seputar interview kerja di Jepang nih temen temen. Cocok lah buat kalian yang sekarang lagi belajar bahasa Jepang buat persiapan nanti kalian kerja di Jepang ya. Ngomong-ngomong materi kali ini berdasarkan pengalaman warga J-class yaa. So bisa jadi ga akan 100% sama banget, tapi setidaknya ini bisa ngasih gambaran lah ke kalian yang sedang persiapan interview atau mensetsu ke perusahaan Jepang.

    Yuk gak pakai lama kita bahas interview ke perusahaan Jepang menurut para mantan pegawai Jepang kita.

    Kerja ke Jepang itu butuh apa aja sih kak?

    Nah pertanyaan yang umum banget tapi banyak yang nanyain. Untuk kerja ke Jepang itu butuh apa aja nih ?

     Pertama-tama, skill bahasa Jepang yang cukup. Kalau kalian targetnya untuk bisa kerja SSW jelas kalian butuh minimal N4 atau JFT basic A-2, tapi kalau target kalian itu kerja pakai visa kerja udah beda cerita tuh.  Untuk visa kerja saya sarankan kerjar N2 yaa, supaya kalian punya kekuatan saat interview nanti. Bukannya N3 itu kurang, tapi ketika interview kalian nanti kalah sama mereka yang udah N2.

    Kedua, hal yang dibutuhkan itu skill di bidang pekerjaan yg mau di ambil, beserta soft skill yang akan memperkuat posisi kalian ketika interview. Ya, kalau yang 1 ini ga beda jauh sama di Indonesia. Tapi FYI soft skill itu penting banget loh buat jual diri kalian ke perusahaan Jepang.

     Ketiga, dokumen-dokumen sertifikat skill seperti sertifikat JLPT, pendidikan terakhir dan sertifikat skill bidangnya. Ya dokumen-dokumen pendidikan dan skill itu dibutuhkan juga untuk memperkuat interview dan juga akan kalian pakai untuk pengurusan dokumen nantinya yaa.

    Keempat, jelas kalian akan butuh budget untuk pesawat dan hidup di bulan pertama di Jepang. Bisa jadi ga semua kasus kalian butuh ini, karena ada juga yang biaya transportasi ke Jepangnya dibayarkan. Tapi jangan berharap lebih dulu ya. Jadi persiapkan aja dulu segalanya, supaya ketika udah waktunya berangkat, kalian udah bisa berangkat.

    Saat mensetsu dulu ditanya apa aja kak?

    Kalau kerja pakai visa SSW / tokutei ginou atau sekolah ke nihongo gakkou (sekolah bahasa Jepang), biasanya ditanyain hal-hal kecil seperti berikut lho :

     1. Nihon no koto nani ga suki desu ka.
    ()(ほん)のこと(なに)()きですか。
      Apa yang disukai tentang Jepang ?

     2. Doushite nihongo o benkyou suru koto ni narimashita ka.
     どうして()(のん)()(べん)(きょう)することになりましたか。
      Kenapa mulai belajar bhs Jepang ?
      
     3. Shumi wa nan desu ka.
    (しゅ)()はなんですか。
      Hobinya apa ?

     4. Anata no yume wa nan desu ka.
     あなたの(ゆめ)はなんですか。
     Impian kamu apa ?

    Lah ? pertanyaan-pertanyaan simple gitu aja ?
     Iya, tujuannya biasanya cuman ingin cari tau, orang ini nyambung ga kalau diajak ngobrol. Karena balik lagi, kita itu orang luar Jepang yang belum tentu nyambung kalau diajak ngobrol pake bahasa Jepang. So, skill bahasa Jepang itu penting ya.

     Nah kalau kerja pakai visa kerja gimana ? apakah sama aja ?
     Bisa jadi ga beda jauh, cuman coba expect bakal ditanyakan hal-hal yang lebih rumit, saya kasih contoh seperti berikut :

    Anata wa doubutsu nara, donna doubutsu desu ka. 
     あなたは(どう)(ぶつ)なら、どんな(どう)(ぶつ)ですか。
     Kalau kamu binatang, kamu itu binatang apa ?

     Ini pertanyaan sebenarnya nanyain kamu menggambarkan diri sendiri seperti apa ?, dan biasanya kalau kita cuman sebutin nama binatangnya aja bisa jadi dinilai kurang, jadi kita jabarkan dengan kenapa kamu berfikir seperti itu, contoh :

     Saya jawab "(あり)" (ari) yaitu "semut", kemudian saya tambahkan penjelasan :
      
    Watashi wa shuudan ni iru no ga suki de, chiimu ni kyouchou o okonau koto de shigoto no kouritsu o takameru koto ga dekiru to omotte orimasu.
    (わたし)(しゅう)(だん)にいるのがとても()きで、 チームに(きょう)調(ちょう)(おこな)うことで、()(ごと)(こう)(りつ)(たか)めることができると(おも)っております。
    Karena saya orangnya sangat senang berkelompok dan saya percaya dengan menerapkan kerja sama tim dapat meningkatkan efisiensi pekerjaan

     Inget ya ! ini hanya contoh, jadi bisa jadi pertanyaanya berbeda ya guys tergantung perusahaan yang mewancarainya.

    Waktu mensetsu dulu, jiko shoukai-nya gimana kak?

    Sebenarnya dalam ()()(しょう)(かい) (Jikoshoukai) atau perkenalan diri dalam interview itu ada 3 point penting :
    1. Perkenalan Nama
    Perkenalkan nama sendiri tapi ingat, "ucapkan nama dengan lantang dan jelas". Contoh untuk nyebutin nama "Manda" bisa dicoba sebutkan dengan cara dieja "Ma-n-da", supaya terdengar jelas sama interviewernya. 

    2. Sebutkan pekerjaan sekarang/sebelumnya
    Ya, ini ngasih info tambahan sekarang atau sebelumnya bekerja sebagai apa supaya ngasih gambaran ke interviewernya. Kalau pekerjaan pertama sebutkan saja lulusan sekolah atau kuliah jurusan apa.

    3. Kalimat penutup (nunjukin antusiasmu)
    Kalimat penutup ini bisa juga disebut "punch line" dan ini penting banget buat ngasih kesan pertama yang bagus. Intinya kasih tau aja antusiasmu bekerja disana, tapi jangan lebay ya. 

    Jiko PR itu apa sih kak dan contohnya gimana?

    ()()PR (jiko PR) itu singkat kata iklankan diri sendiri. Disini kita diminta untuk menjual diri sendiri dengan kata-kata. Isi dari jiko PR ini biasanya terkesan menceritakan diri sendiri seperti "saya itu orangnya seperti apa", "saya pernah mencapai apa", "saya punya kelebihan seperti apa", dll yang berkesan menjual diri sendiri. Jiko PR biasa ditutup dengan menambahkan punch line seperti "karena itu, saya yakin saya akan sangat cocok bekerja di perusahaan anda". 

     Jadi Jiko PR itu cenderung menceritakan diri sendiri tapi berdasarkan apa yang dialami, tapi kalau kita ceritainnya random banget, contoh kita melamar kerja sebagai perawat, tapi kita nyeritain sesuatu yang ga ada hubungannya sama sekali dengan perawat, ini bisa dinilai kurang bagus juga. So siapin ya bakal nyeritain apa saat ditanya Jiko PR.

    Ada tips ga kak buat yang baru mau mensetsu ke perusahaan Jepang?

    Mensetsu perusahaan Jepang itu penilaiannya detil banget, salah satu point pentingnya adalah (だい)(いち)(いん)(しょう) (daiichi inshou) atau kesan pertama. Dari kalian buka pintu, masuk ruangan, tutup pintu, postur jalan, postur duduk, nada bicara, dll semuanya dinilai, dan ini semua jadi salah satu penentu kamu diterima atau tidak, jadi perhatikan hal-hal kecil seperti ini ya nanti ketika mensetsu. Bahkan kalau saya boleh cerita, ada kasus dimana orang yang udah N2 kalah sama yang baru N3 hanya karena dia saat mensetsu dia postur tubuhnya kah, atau nada bicaranya kah, atau gerak gerik tubuhnya ga bagus saat mensetsu.

     Selain itu banyak-banyak lah latihan, baik itu latihan di cemin, terus siapin kira-kira bakal ditanyain apa aja, terus bakal jawab apa. Kalau mensetsunya via online kalian harus pastiin batre laptopnya kah terus internetnya juga pastiin yaa,  siapin background meetingnya yang rapih, jangan asal-asalan yang penting orangnya keliatan gitu. Terus kuotanya cukup atau engga, karena kalau di tengah mensetsu udah keputus, yaa itu udah gak akan bener tuh mensetsunya.

    Nah ternyata begitu guys bagaimana interview berdasarkan pengalaman interview para mantan pegawai Jepang kita. Kalau dari kalian sendiri kira kira udah ada ga sih persiapan interview dengan perusahaan Jepang ? Jadi selain persiapan bahasa Jepang siapin juga ya apa aja point-point penting dari interview ke perusahaan Jepang. Selain via artikel ini ada juga versi video yaa, check di video berikut :

  • Kerja di Jepang

    Kalo PUNYA N4, BISA Kerja di Jepang TANPA LPK ?!


     Aku udah sering banget bilang "JANGAN masuk lembaga manapun Kalo belum Punya N4 !". Kamu tau kenapa? Karena aku nggak mau denger lagi orang yang terjebak Oknum sampe abis uang puluhan juta dan terlunta-lunta karena gak ada kejelasan kapan bisa berangkat ke jepangnya.

    Tentu, nggak semua lembaga.

    Karena yang aku mention itu adalah Lembaga yang tidak bertanggung jawab, alias Oknum.

    Kalo lembaganya bener dan transparan mah, gak usah tersinggung atuh. Iya, transparan. Kalo memang gak bisa ngirim sendiri, ya bilang aja, lembaga nya itu emang tempat pelatihan bahasa & nyiapin mental aja. Selanjutnya, bakal dioper ke Lembaga SO yang punya Job Order dan tentu ada biayanya juga nanti kalo masuk SO. Btw, ini aku masih ngomongin Magang lho ya.

    Sebetulnya, Magang doank mah, masih Buta Huruf juga bisa sih. Syaratnya, asal ada perusahaan yang mau nerima kamu aja kan.

    Eh, serius?! nggak harus belajar di LPK donk?

    Emang beneran gak perlu belajar di LPK kok,

    Apalagi kalo udah ada Perusahaan yang emang mau nerima kamu untuk kerja di Jepang dengan Visa Magang. Case real-nya, kebetulan kadang ada yang karyawan perusahaan dikirim langsung sama perusahaan Jepang yang ada di Indonesia untuk Magang di Perusahaan induknya (interncompany). Jadi, ya Jelas Bisa kan.

    Masalahnya,

    Alur untuk Kerja dengan visa Magang terutama jalur swasta di Jepang itu, Biasanya harus melalui Lembaga Pengirim (SO) & Lembaga Penerima (AO/Kumiai) sebagai jembatan ke Perusahaan Penerima itu tadi.

    Nah, Lembaga SO itu, aslinya ya perusahaan yang jualan jasa head hunting alias nyariin kandidat untuk dikenalkan ke AO (Kumiai) & Perusahaan Penerima di Jepang. Sebagai perusahaan, kalo misal Lembaga SO ngasih kandidat yang buta huruf & gak bisa bhs Jepang sama sekali, reputasi dia sbg Lembaga SO, bisa hancur lho. Kandidat dari SO itu, dianggap gak punya kualitas kan.

    Sebaliknya,

    Kalo misal kandidat yang Lembaga SO kasih ternyata levelnya tinggi & minimal udah pada punya N4, kualitas dia sebagai Lembaga SO, jadi semakin dianggap kredible donk.

    Nah, masalahnya,

    Lembaga SO itu jarang banget yang mau ngurusin anak-anak dari NOL, mereka itu maunya yang udah setengah matang, makanya Lembaga SO itu biasanya akan ambil dari Lembaga Penyangga. (Tempat Kursus yang gak Bisa Ngirim sendiri lah ya)

    Nah, sekarang,

    Apakah kita harus masuk ke Lembaga Penyangga dulu, untuk Apply Kerja di Lembaga SO itu? Ouwh, TENTU TIDAK..

    Kalo misal kamu udah punya N4 mah, langsung apply ke SO secara mandiri juga bisa kok. Kalo nggak tau mana yang SO, kamu kontak aku aja dan tunjukin bukti kalo kamu udah punya N4, nanti aku bisa langsung kenalin ke Lembaga SO yang kredible kok. Ini No WA ku : 0816-610-354. Sok, di Save aja dulu.

    Iya, dari pada kamu berhenti kerja, berhenti kuliah dan langsung masuk Asrama tanpa ada kepastian kapan bakal berangkat ke Jepangnya. Mending kamu fokus kejar kompetensi bhs Jepang sampe Level N4 dulu aja. N4 doank mah, GAMPANG kok. 15 Hari juga cukup, kamu tetap bisa sambil kerja, tetap bisa sambil kuliah.

    Nanti kalo udah punya N4, dan ikut interview user di Lembaga SO-nya kamu diterima, silahkan masuk ke Asrama utk pemantapan sambil ngurusin dokumen sebagai persiapan untuk terbang ke Jepang.

    1 sampe 3 Bulan doank di Asramanya udah cukup kok. Jangan lah ya, sampe harus bertahun-tahun bertahan di Asrama tanpa kepastian mah.

    Kamu yang udah terlanjur, saranku mending stop aja dulu prosesnya. Keluar dulu gapapa kok. Fokus kejar N4 dulu aja sambil kerja. Kasian orang tua kamu kalo harus nanggung biaya hidupmu di Asrama juga. Sekarang, Fokus dan Semangat kejar N4 sambil kerja dulu aja ya.

    Semangat guys !

    WaGoMu #JapaneseClass


  • Kerja di Jepang

    KERJA di JEPANG itu BERAT. Jadi mendingan Magang atau Tokutein Ginou ya ?

     Jadi penasaran,
     Ada nggak sih orang yang bilang kalo bekerja di Jepang itu, Enak ?!

    Seandainya pun ada, misalkan dari 100 Orang, kayaknya gak bakal nyampe 10 Orang deh yang bakal bilang Kerja di Jepang itu Enak. Lho kok bisa ?

    Iya, kerja di Jepang itu BERAT cuy, apalagi kalo kamu bekerja di Jepangnya dengan visa Magang dan Tokutei Ginou. Iya, Magang sama Tokutei Ginou itu kan masuknya "blue collar" alias sektor buruh yg pekerjaannya memang pasti pake tenaga (fisik) dan pake skill otak walaupun porsinya agak sedikit.

    Ini juga yang bikin salah satu persyaratan untuk daftar kerja magang di jepang & lowker utk Tokutei Ginou, sebagian besar memang mensyaratkan fisiknya harus kuat. Mata minus, Gigi Bolong, Pernah Panah Tulang, termasuk Badan yg gak proporsional, dll, kadang dianggap sbg penghambat yg bakal bikin kamu gak diterima.

    Kalo kebetulan kamu kerjanya didalam ruangan seperti di pabrik, panti jompo, restoran, dll sih mungkin masih rada enak. Tapi, kalo udah kebagian kerjaan yg diluar ruangan seperti kerja konstruksi, pertanian, perikanan, lapangan golf dan sejenisnya. Selamat, Kamu benar-benar akan merasakan tidak enaknya kerja di Jepang.

    Kenapa begitu ?!

    Kerja di Jepang itu, hitungannya memang per jam & nilainya lumayan. Tapi, NO WORK NO PAY !!! Kalo gak kerja ya gak dibayar lah.

    Kebayang nggak, kalo di musim dingin, saljunya lagi tuebel banget, tapi kamu tetep harus kerja di luar ruangan, yang suhunya itu bahkan minus parah. Ibaratnya, kalo kamu masuk ke dalam kulkas atau di dalam freezernya pun, masih lebih hangat dari pada suhu diluar saat musim dingin.

    Belum lagi, kalo kamu harus gowes sepeda ke tempat kerja di tengah jalan yg penuh salju, pasti kepleset & jatuh berkali-kali donk. Nangis gak tuh kalo kamu ngalamin beginian.

    Sebaliknya, kalo kamu pikir di musim panas mah santuy karena udah biasa seperti di Indonesia. Selamat, kamu salah besar. Musim panas Jepang itu selain suhunya bisa lebih panas, kelembapan udaranya juga tinggi, rasanya kering banget cuy. Keringetnya gawat, bahkan aku pernah denger orang yang sampe pingsan & bahkan ada yg meninggal gara-gara kedinginan atau kepanasan lho. Gak banyak sih, tapi ya ada.

    Iya, Jangan Kerja di Jepang, apalagi kalo mentalmu masih kayak anak mamih. Mending pulang, "ngempeng" lagi aja sama mami kamu.

    Ini, baru ngomongin kerjaannya.

    Untuk bisa lolos test kerja di Jepang juga gak gampang cuy. Kalo kamu masih ngeluh males untuk belajar bhs Jepang dari sekarang, mimpi pun mendingan gak usah. Bakal kalah saing sama mereka yang rajin & berusaha dengan sungguh-sungguh.

    Jadi, mendingan Kerja di Jepang jalur magang apa tokutei ginou nih ka ?

    Kalo kamu cuman mau bentar aja di Jepangnya, mending ambil visa Magang aja, cukup. Apalagi kamu yg suruh kejar belajar sampe N4 pun, susah & malah cari alasan macam-macam. Minimal nih ya, Kalo utk Magang doank mah, masih buta huruf juga bisa. Asal ada perusahaan yg mau nerima kamu aja. Masalahnya, kalo kamu gak ngerti apa-apa, apa ada ya perusahaan yang mau nerima orang kayak kamu ? ????

    Opsi kedua, Kalo kamu punya mimpi untuk tinggal & bekerja di Jepang dalam jangka waktu lama, tapi pendidikan & skill mu masih pas-pasan. Cuman lulus SMA/K & Bhs Jepangnya juga minimalis, mentok cuman N4 mampunya. Silahkan ambil Visa Tokutei Ginou. Tapi inget, kamu harus punya skill yang dibuktikan dengan punya Sertifikat SSW juga ya.

    Kalo sekarang masih NOL, mending belajar aja dulu. Kejar N4 minimal, supaya kamu bisa milih mau ambil Magang apa Tokutei Ginou. Kalo punya N4 aja belum, gak usah nanyain mending Magang apa Tokutei Ginou. Sadarlah, kamu bahkan gak berhak untuk pilihan itu. Memilih sambil ngimpi sih, boleh. Jangan lupa bersihin ilernya ya. Pulau di bantal kamu, udah jadi Benua tuh. Bangun woyy !! Bisanya Ngimpi doank, Mandi lah, Belajar dulu sana.

    Salam Tetap Putus Asa, Jangan Pernah Semangat !! dari admin WaGoMu #JapaneseClass

    Oiya, kalian bisa juga check versi Mandanya nih di youtube kita biar gak mendang mending lagi...

  • Kerja di Jepang

    Habis PULUHAN juta, kok belum berangkat ke Jepang?


     Ini, cerita tetangga aku yang udah terlanjur abis uang puluhan juta untuk biaya pelatihan di Asrama, tapi entah kenapa udah hampir dua tahun disana, masih belum kunjung berangkat ke Jepang.

    Awalnya, aku juga gak begitu peduli. Toh, keluarganya terlihat mampu. Walaupun gak punya mobil, tapi rumahnya bagus, cukup besar dan punya kebun yg lumayan luas. Udah gitu, dia juga punya beberapa ekor sapi yg dipelihara di kebunnya tadi.

    Sejak kelas 3 SMK, dia memang udah mulai tertarik untuk kerja di Jepang sih. Waktu itu, ada lembaga yang datang ke sekolah, biasa lah penyuluhan ala-ala gitu & janji untuk berangkatin kerja di Jepang, asal belajar lewat lembaganya dia. Selain itu, katanya Gaji di Jepang itu minimal Rp. 10 Juta sampe bisa Rp. 25 Juta per bulan. Tetanggaku ini, auto ngiler donk. Kapan lagi, lulusan SMK bisa "kerja kuli" tapi "gajinya ala bupati" kan. Eh, tapi bupati mah walaupun gajinya kecil, tunjangannya mah, guede kok. Sebulan, bisa dapet sekian ratus doank mah.

    Singkat cerita.

    Akhirnya, masuklah dia ke lembaga tersebut dan langsung tinggal di Asrama. Karena belum bisa bhs Jepang, ya mau nggak mau harus belajar dulu dari NOL. Biaya pendidikan Bhs Jepangnya mah, standard. Cuman Rp 5 juta sampe maks Rp 15 juta aja kok. Ini, sak puasnya. Mau berapa tahunpun belajar di Lembaga tsb, bayarnya cuman sekali itu aja. Tapi, ya cuman diajarin sampe maks Bab 12 apa Bab 20-an kalo gak salah. Pas ditanya kenapa cuman sampe Bab 12 doank ? Katanya sih memang targetnya yg penting bisa "Jikoshoukai". Soalnya pas interview katanya yg penting bisa Jikoshoukai dlu. Nanti klo udah lolos interview-nya, baru dilanjut belajar sampe N4 di SO yg nerima.

    Sampe cerita ini, aku mulai faham. Ternyata, tetangga aku ini skrg lagi belajar bhs Jepang di Asrama yg kebetulan blm SO.

    Ini, lembaganya memang keren. Gedungnya bagus, Sering banget didatangin sama orang Jepang, kadang langsung di interview juga. Tapi, dari sekian ratus siswa yg di Interview, yang diterima kadang maks cuman 10 Orang. Nah, 10 Orang yang lolos interview ini, dipindahkan ke SO, untuk pemantapan dan persiapan dokumen. SO nya ini buanyak, ada di berbagai kota besar. Dari informasi temennya yg udah lolos, di SO itu katanya ada biaya yang harus dibayarkan buat ngurus dokumen, passport, visa s/d tiket pesawat untuk berangkat ke Jepang. Jumlah biayanya sekitar Rp 25 juta ~ Rp 35 Juta. Standard lah ya.

    Kalopun si anak yang lolos gak punya biaya, gapapa, soalnya ada dana talang dari bank & koperasi yg jadi mitra di SO tersebut. Lumayan lah, bayarnya bisa nyicil dipotong gaji klo nanti udah di Jepang.

    Nah, masalahnya...

    Tetangga aku ini, udah beberapa kali interview dengan user dari Jepang dan SO-nya pun, gak lolos-lolos juga tesnya. Jadinya, ya terpaksa dia ketahan di lembaga dan harus terus tinggal di Asrama lagi.

    Berkali-kali test interview, eh gak diterima juga. Aku heran sebetulnya, kok bisa ? Pas aku ajakin ngobrol pake Bhs Jepang, eh ternyata memang masih pletat pletot ngomong bhs Jepangnya. Boro-boro N4, materi konjugasi kata kerja sama partikelnya aja masih kelihatan gak ngerti. Dalam hati, (ya pantes aja lah kalo gak lolos test interviewnya. Bhs Jepangnya masih se-cetek gitu kan.)

    Belakangan, aku mulai kasihan sama tetangga aku ini. Kayaknya sapi peliharaannya udah dijual buat biaya hidup dia selama di Asrama. Sertifikat kebun sama Sertifikat Rumahnya juga udah di sekolahin di pegadaian.

    Lho kok bisa ?!

    Iya, Biaya Pelatihan di Lembaganya mah, emang cuman 5 - 15 juta doank utk seumur hidup. Tapi, biaya hidup dan tinggal selama di Asrama kan terus jalan. Udah hampir 2 Tahun, bertahan di Asrama tapi masih blm dapet kepastian juga, kapan dia bisa berangkat ke Jepangnya.

    Dihitung-hitung, bayar kost dan biaya hidup di Asrama itu hematnya bisa habis sekitar Rp 2 juta per bulan, kadang kalo lagi harus dipanggil test di SO yg diluar kota, biayanya bengkak sampe Rp 3 Juta. Iya sih, kendaraan mah disiapin sama lembaganya, tapi ya keperluan pribadi buat kesana-kemari mah, tetep aja harus ditanggung sendiri kan.

    —--—-----—

    Aku, iseng2 aja ngitung udah abis berapa biayanya tetangga aku ini selama hampir 2 tahun stay di Asrama. Ternyata, udah hampir Rp 60 Juta donk guys. Wow !!!

    Tetanggaku, kayaknya mulai tau kalo aku punya WaGoMu #JapaneseClass. Belakangan ini, mulai sering nanya dan minta masukan. Aku kadang bingung harus jawab apa sih, tapi ya....

    Kalo menurutku sih,

    Daripada bertahan di Asrama tanpa ada kepastian, kapan dia bisa diberangkatin ke Jepang nya, aku bilangin aja mending keluar dulu dari Asrama. Minimal, biar gak ngabisin biaya hidup terus menerus kan. Soalnya, di Asrama kan gak bisa disambil kerja, dll.

    Saranku,

    Lain kali, mending jangan masuk lembaga manapun dulu kalo masih belum punya N4. Ngejar N4 doank mah, sebetulnya gampang kok. Mendingan, skrg mah cari kerjaan aja sedapetnya dulu disini, sambil belajar bhs Jepangnya secara online aja. Offline juga sebetulnya mah gppa sih, asal kamu masih bisa jalaninnya sambil kerja ya. Pastiin, kejar N4 nya sampe lulus.

    Asli, kalo udah punya N4 mah, peluang untuk diterima di Lembaga yg SO juga, lebih besar.

    Belakangan aku baru tau juga, ternyata si tetangga aku teh, gak diterima sama lembaga SO, karena bhs Jepangnya kalah saing sama temen-temennya yang lain. Ya wajar kan.

    Ini mah ya,
     Kalo seandainya, cerita ini terjadi sama tetangga kamu.
     Kira-kira, Saranmu buat tetangga kamu yg ngalamin ini, Gimana ?


    WaGoMu #JapaneseClass


  • Kerja di Jepang

    Hati-hati RIBA ! Kerja di jepang pake Dana Talang = UTANG


    Hati-Hati RIBA !!!
    Dana Talang itu = UTANG Bank dan Koperasi

    ---

    Heran sih, banyak banget orang yang ingin kerja ke Jepang, tapi karena merasa gak punya uang untuk biayanya, akhirnya dia sekuat tenaga nyariin lembaga yang katanya nyediain "dana talang" alias "utang".

    Cerita ini tuh sebenernya sama aja kayak orang yang ingin mulai usaha sendiri tapi gak punya modal dan akhirnya dia pun memutuskan untuk pinjem modal ke bank, supaya bisa memulai usahanya.

    Sayangnya, gak ada satupun bank atau koperasi yang akan minjemin modal sama orang yang gak punya jaminan kan. Kalo seandainya gak punya aset untuk dijaminkan, minimal pihak bank akan minta track record usahanya, kalo misal usahanya ternyata udah berjalan, pihak bank mungkin mau tuh minjemin utang sama dia, karena bank melihat proyeksi dari valuasi usahanya itu.

    Atau, ada opsi lain yang masih bisa diperdebatkan adalah menjaminkan nilai kontrak projek suatu pekerjaan. Misal, saat si A dapet kontrak tender project untuk bangun perumahan, namun si A gak punya duit alias kurang uang buat modalin bikin perumahan tersebut, si A bisa aja ngajuin kredit ke bank dengan jaminan kontrak pekerjaan tersebut kan.

    --

    Nah, Dana Talang yang digunakan di lembaga penyalur TKI itu, kebanyakan memang bukan uang milik si lembaga yang dipinjemin lho, melainkan uang bank atau koperasi yang bekerja sama dengan mereka.

    Terus, kalo lembaganya udah kerja sama dengan bank atau koperasi, berarti kamu/siswa yang mau nyari kerja lewat lembaga tersebut akan otomatis dapet dana talang gitu ?! Ya NGGAK LAH!!

    Kecuali,

    kalo kamu kasih jaminan aset (sertifikat rumah, tanah, atau apa gitu) dari awal. Lah, kalo gak punya aset untuk dijaminkan gimana donk ?

    Tenang... Kalo kamu udah lulus test interview user & dapet kontrak kerja di jepang, kamu bisa kok menjaminkan kontrak kerja tersebut ke bank ataupun koperasi. Sama aja kayak si A yang minjem duit buat bangun project perumahan tadi kan.

    Kok gitu sih ?

    Ya emang begitu kan, emangnya menurut kamu, Bank atau Koperasi mana yang mau kasih utang tanpa jaminan apapun ?! NGGAK ADA woy !!

    Satu-satunya PIHAK yang bisa ngasih kamu pinjaman utang tanpa harus kasih jaminan adalah IMF. iya, Istri , Family dan Mertua (IMF) kamu sendiri.

    Minjem ke temen, harus ada jaminannya juga lho. Iya, Jaminannya adalah kepercayaan, kalo kamu gak bayar utang ke temenmu, pertemananmu akan auto hilang. Apalagi kalo pas ditagih, malah lebih galakan kamu-nya.

    Saranku, kalo kamu gak punya jaminan apapun, dan gak yakin bisa bayar kapan, mending nyari dana talangan atau utang nya ke IMF aja. Sekalipun gak bayar, IMF mu gak bakal hilang dan nyoret nama kamu dari KK kok, resikonya cuman satu, keluargamu bakalan rada gak akur aja. Paling banter, Bakal kucing-kucingan saat Hari Raya aja kan. wkwkwk

    ---

    Nah, pertanyaannya...

    Kalo kamu gak punya duit untuk biaya masuk lembaga, Bisa nggak sih kerja ke Jepang tanpa harus pake dana talang alias utang ?! Jawabannya, BISA !!

    Ini, sama aja dengan orang yang mau mulai usaha tapi gak bisa & gak mau pake modal utang dari bank ataupun koperasi. Takut Riba & usahanya nanti Gak Berkah cenah. Hehe

    Terus caranya gimana ?!

    GAMPANG !!

     Pertama, isi OTAK kamu dengan soft skill. kalo kamu mau kerja di Jepang, ya minimal harus bisa bahasa Jepangnya donk. Saranku, JANGAN masuk lembaga manapun kalau belum punya N4. Apalagi kalau belum dapet kepastian kapan dapat job & bisa berangkat ke Jepangnya. Nih ya, dapetin N4 doank mah, GAMPANG !! kamu mau belajar sendiri atau belajar secara online di sambil kerja, di sambil ngapain juga bisa kok.

    Kenapa harus N4 ? Karena lembaga manapun, butuh kandidat yang udah punya N4.

    Kedua, Berjuanglah dengan gigih.    Lakukan Pitching alias Jualan Skill kamu ke semua konsumen yang mungkin mau beli. Saat kamu memulai bisnis sendiri tanpa utang, modalmu mungkin kecil, tapi kalo kamu gigih buat jualan & bisa ngatur uang, gak sedikit lho pengusaha yang dulu modalnya kecil, bahkan cuman modal kepercayaan, sampe sekarang bisa jadi sebuah perusahaan yang berkembang terus. WaGoMu, salah satunya.

    Terus, apa urusannya dengan yang mau kerja ke Jepang ? OK, kamu mau kerja ke Jepang itu, apa sih yg kamu Jual ?! Tenaga (Badan) sama Skill (Otak) kamu kan ?!

    JUAL aja-lah itu badan & otak kamu supaya ada yang mau mempekerjakan kamu di Jepang, tentu harus dengan cara yg legal donk ya.

    Kalo kamu punya attitude yang baik, punya badan yang sehat & otak yang memang ada isinya, apalagi punya semangat & daya juang yang tinggi untuk bekerja di Jepang, kamu pasti bisa dapetin tender KONTRAK Kerja di Jepang kok. Mau jalur Visa magang, Visa Tokutei Ginou (SSW) atau Visa Kerja Profesional sekalipun..

    Nah, kalo kamu udah dapet tender kontrak kerjanya, dan merasa gak punya biaya untuk berangkat ke Jepang nantinya, tinggal kamu bawa lah itu kontrak untuk dijadikan jaminan utang, alias dapetin dana talang dari Bank atau Koperasi manapun.

    FYI : Ini juga yg dilakukan PNS untuk dapetin utangan kan. SK nya mereka, bisa dijadikan jaminan utang.

    Duh, riba donk kalo gitu ?!

    Hey, Bambang !!

    Dari awal, niat kamu nyari lembaga yg punya dana talang itu, itu berarti kamu udah diniatin nyari utangan. Udah jelas RIBA, dari awal itu, Gu*bl*k.....

    Silahkan disebarkan,

    Bilang aja, ini tulisan Admin WaGoMu #JapaneseClass

     Kalian bisa juga check video kita ver Youtubenya mengenai dana talang berikut :


J-Class, pernah diliput di :