Cari

Belajar Efektif dan Fun di WaGoMu#JapaneseClass

  • Belajar Bahasa Jepang

    Bahas Tuntas ちょっと (chotto) Si Kata Ajaib

    Kalian pasti udah ga asing dengan kata ちょっと (chotto). Iya, kalau kita cari di kamus, kata chotto ini kita artikan sedikit, tapi pernahkah kalian dengar atau baca si chotto ini ternyata ga hanya digunakan sebagai “sedikit”. Nah kali ini aku mau coba jabarin bisa digunakan sebagai apa aja sih si chotto ini. Yuk kita masuk ke pembahasan… 
    

    Fungsi ちょっと (chotto)


    1. Menunjukkan banyak sedikitnya barang

    Kalau kita lihat dari artinya, pasti udah kebayang bisa kita gunakan untuk menunjukkan jumlah barangnya sedikit. Takaran ambigu karena secara jumlah tidak ada takaran pasti berapa sedikit yang dimaksud. Sebagai contoh ketika kita minta sesuatu ke orang lain, kita bilang「ちょっとください」(chotto kudasai). “Chotto”  dari kalimat tadi menunjukkan minta “sedikit”, tapi ga ada takaran jelas sedikitnya itu segimana, jadi biasanya dalam kasus seperti ini akan ditentukan oleh yang ngasih. 

    Dengan kata lain “Chotto” bisa kita gunakan ketika menyatakan jumlah yg sedikit tp tidak spesifik berapa sedikitnya. Nah kalau kita bicara soal manner, ketika meminta sesuatu dengan jumlah yg pasti, jangan pake ちょっと (chotto) ya, karena perspektif orang2 bisa beda nih, biar ga terjadi pertikaian atau kesalahpahaman mending jangan pake “chotto” kalau minta dengan jumlah yg udah ditentukan / spesifik ya. 

    2. Menunjukkan sebentarnya waktu

    Terkadang, ketika kita akan terlambat, contoh ketika janjian dengan seseorang kita dapat menggunakan frasa「ちょっと()ってください」(chotto matte kudasai). “Chotto” di sini berarti “sedikit” waktu atau bisa kita artikan “sebentar”. Nah kita bicara manner lg nih, karena kita yang terlambat, alangkah baiknya kita kasih tau juga tuh kenapa terlambat, karena posisinya kita meminta orang lain buat nunggu. 

    Selain itu, ketika terlambatnya cukup lama, sebaiknya tidak menggunakan chotto. 5~10 menit mungkin masih ok untuk menggunakan chotto, tapi kalo makan waktu lebih dari itu, pake kata / frasa yang berbeda ya. Karena dari sudut pandang orang yg nunggu, 10 menit tuh bisa jadi terasa lama. 

    Point 1 dan 2 mungkin udah pada tau nih, dari point berikutnya bisa jadi ga semuanya tau atau mungkin ga sadar selama ini make kata chotto dalam kasus2 ini. Yuk kita bahas : 

    3. Digunakan saat meminta tolong

    Apakah pernah mendengar atau mungkin baca kata2 seperti「ちょっとお(ねが)い」 atau「ちょっとだけだから」? Ini frase yang biasanya digunakan ketika minta bantuan ke orang lain. Dalam kasus seperti ini kata ちょっと (chotto) tidak merujuk pada sesuatu yang spesifik, melainkan cara orang tersebut memanggil orang lain, atau mengundang orang lain untuk ikut membantu. 

    Tapi perhatikan juga ya siapa dan apa yang dimintanya. Sekiranya hal kecil yang bisa diselesaikan sebentar tanpa usaha yang besar, kita bisa pakai chotto. Hindarilah pakai chotto ketika meminta sesuatu yang sulit dan makan waktu, apalagi kalau dipake ke orang yang derajatnya lebih tinggi.

    4. Digunakaan saat menolak sesuatu

    Ketika ちょっと (chotto) digunakan dengan nada bicara dan konteks yg menolak seperti「それは、ちょっと」(sore wa chotto) maka ちょっと (chotto) disini berfungsi untuk menunjukkan penolakan dengan memberikan kesan ambigu atau tanpa memberikan kejelasan. Dengan penyampaian seperti ini, kita menunjukkan perasaan dimana penolakan ini dapat dipahami oleh lawan bicaranya.

    Ada kasus lain ketika seseorang mengundang untuk pergi ke suatu tempat dan ternyata tidak bisa pergi, atau ketika ingin menunda tawaran tersebut tetapi sulit untuk mengatakan tidak. Dengan mengatakan「ちょっと()けないかも」(chotto ikenai kamo) atau「ちょっと無理(むり)ですね」(chotto muri desune), orang akan merasa bahwa kita mengatakan ‘tidak’ dengan cara yang lembut. 

    5. Mengelabui jawaban

    「どこに()っていたの?」(doko ni itteitano ?)
    「うん、ちょっとね」(un, chotto ne)

    Chotto dari percakapan tadi itu menunjukkan bahwa tidak ingin memberitahu kebenarannya. Selain itu, dengan menggunakan chotto dalam kasus seperti ini menunjukkan juga bahwa ingin segera ganti atau mengakhiri topik pembicaraan. 

    Tapi beda lagi sama kasus seperti

    宿(しゅく)(だい)をやっていなかったの?」(shukudai o yatteinakattano ?)
    「どこにいたの?」(doko ni itano ?)

    Hindari menggunakan kata「うん、ちょっとね」(un, chotto ne) saat diminta untuk menjawab pertanyaan faktual seperti contoh tadi. Kalau pake chotto itu sama aja dengan jelas mengatakan bahwa tidak mengerjakan PR atau berada di suatu tempat yang tidak dapat katakan. Menggunakannya secara tidak tepat dapat mendapat masalah, karena ada perbedaan antara mengelabui dan menyembunyikannya. 

    Bentuk lain dari ちょっと (chotto)

    Setelah kita bahas fungsinya, aku mau bahas juga bentuk2 lain ちょっと (chotto) nih. Dalam bahasa Jepang pasti ada bentuk sopan, dan bentuk2 lainnya. Pertama ada 少々(しょうしょう) (shoushou) yang merupakan bentuk hormat, dan (すこ)し (sukoshi) yang berupa bentuk formal/sopannya. Jadi ちょっと itu terkesan kasual ya guys, biasanya dipake ketika ke teman2 deket. Kita bisa ganti chotto dengan shoushou atau sukoshi tergantung kasus2nya yaa, contoh dalam kasus formal.

    Ada juga kosakata こころもち (kokoromochi) dan ちょっぴり (choppiri) secara arti sebenarnya sama yaitu 'sedikit' tapi yang pake bisa jadi ga begitu banyak, dan 2 kosakata ini fungsinya ga sebanyak chotto ya, dan itulah yang membuat chotto ajaib. 

    Kesimpulan

    Kata chotto memiliki banyak arti dan sangat sering digunakan. Kata ini mudah digunakan, tetapi tergantung pada situasi, harus mengubahnya menjadi ungkapan yang sopan dan menggunakannya dengan tepat. Jika memiliki pemahaman yang jelas tentang maknanya, kita tidak akan menyinggung perasaan orang lain. 


  • Belajar Bahasa Jepang

    Belajar konsep KoSoADo dalam bahasa Jepang

    Aku udah bahas materi2 bahasa Jepang, seperti cara2 mengungkapkan "tetapi", pola kalimat syarat/pengandaian, dll  Kali ini aku mau bahas sesuatu yang lebih basic lagi, yaitu soal konsep KoSoADo dalam bahasa Jepang. 

    Iya, yg  aku bahas kali ini tuh basic banget dalam bahasa Jepang. Konsep KoSoADo merupakan konsep kata tunjuk dalam bahasa Jepang. Dimana dalam penggunaannya kita perlu memperhatikan posisi barang/hal yang dimaksud pembicaranya.

    Pertama2 kita coba pahami apa aja itu KoSoADo. Aku coba jabarin satu2 seperti berikut yaa :

    Ko : Dekat dengan pembicara
    So : Dekat dengan lawan bicara
    A : Jauh dari pembicara dan lawan bicara
    Do : Kata tanya

    Yang aku jabarin tadi itu huruf2 awalan kata tunjuk dalam bahasa Jepang guys. Ini jadi penanda lokasi dari sesuatu yang kita maksud. Tapi kata tunjuk dalam bahasa Jepang (yg menggunakan Konsep KoSoADo) itu tidak hanya 1 lho. Huruf2 setelah KoSoADo ini akan menentukan fungsi penggunaannya. Aku coba bahas satu2 yaa. 

    1. Penunjuk Benda

    Untuk menunjukkan benda/orang "ini", "itu", "yg mana?" kita bisa menggunakan KoSoADo berikut

    これ (kore) = Ini (dekat pembicara)
    それ (sore) = Itu (dekat lawan bicara)
    あれ (are) = Itu (jauh dari keduanya)
    どれ (dore) = Yang mana ? (kata tanya)

    Contoh :
    これ(あま)いコーヒーですか。
    Kore wa amai koohii desu ka.
    Apakah ini kopi yang manis ?

    いいコンピューターの(ほん)どれですか。
    Ii konpyuutaa no hon wa dore desu ka.
    Buku komputer yang bagus tuh yg mana ya ?

    Atau kita gabungkan langsung dengan Kata Benda juga bisa loh, pake KoSoADo berikut :

    この + KB (kono + KB) = KB yg ini (dekat pembicara)
    その + KB (sono + KB) = KB yg itu (dekat lawan bicara)
    あの + KB (ano + KB) = KB yg itu (jauh dari keduanya)
    どの + KB (dono + KB) = KB yang mana ? (kata tanya)

    Contoh :
    その(ほん)を1(さつ)()いたいです。
    Sono hon o issatu kaitai desu.
    Ingin membeli 1 jilid buku itu.

    2. Penunjuk Tempat

    Untuk menunjukkan tempat "di sini", "di situ", "di mana?" kita bisa menggunakan KoSoADo berikut :

    ここ (koko) = Di sini (dekat pembicara)
    そこ (soko) = Di situ (dekat lawan bicara)
    あそこ (asoko) = Di situ (jauh dari keduanya)
    どこ (doko) = Di mana ? (kata tanya)


    Contoh :
    そこにあるスマホを()ってくれる?
    Soko ni aru sumaho o totte kureru ?
    Bisakah ambilkan HP yg ada di situ ?

    あそこ社員用(しゃいんよう)のトイレですよ。
    Asoko wa shainyou no toire desu yo.
    Di sana tuh toilet khusus pegawai lho.

    Selain ここ (koko) dan kawan2nya, ada juga KoSoADo yg lainnya yg bisa mewakilkan tempat guys, dan yg ini bentuk sopannya.
    Tapi fungsinya ga hanya menyebutkan tempat, dalam ranah bisnis KoSoADo ini selalu digunakan untuk menyebutkan sebutan orang/pihak (orang/pihak pertama, kedua). Bentuknya yaitu :

    こちら (kochira) = Sebelah sini (dekat pembicara), atau orang pertama (aku), pihak pertama (kita)
    そちら (sochira) = Sebelah sana (dekat lawan bicara), atau orang kedua (anda), pihak kedua (kalian)
    あちら (achira) = Sebelah sana (jauh dari keduanya), atau orang ketiga (dia), pihak ke tiga (mereka).
    どちら (dochira) = Sebelah mana ? (kata tanya), atau siapa ? 

    Contoh :
    マンダさん、そちら(かた)はどなたでしょうか。
    Manda san, sochira no kata wa donata deshouka.
    Kak Manda, orang itu siapa ya ?

    公園(こうえん)あちらにありますよ。()(しょ)(かん)(まえ)です。
    Kouen wa achira ni arimasu yo. Toshokan no mae desu.
    Taman ada di sebelah sana lho. Di depan perpustakaan.

    Ada juga bentuk kasual dari こちら dan kawan2nya ya, secara fungsinya sama, tp ini bentuk kasual, jadi dipake ke temen2 yang udah deket aja yaa. bentuknya seperti berikut :
    こっち (kocchi) 
    そっち (socchi) 
    あっち (acchi)
    どっち (docchi)

    3. Penunjuk Seperti ...

    Kata penunjuk yg fungsinya bisa berubah menjadi Kata Sifat yang digabungkan Kata Benda, rumusnya akan menjadi "KSな + KB" (ga harus + KB juga sih). Digunakan untuk menunjukkan "seperti". Bentuknya seperti berikut :

    こんな (konna) + KB = KB yg seperti ini
    そんな (sonna) + KB  = KB yg seperti itu
    あんな (anna) + KB  = KB yg seperti itu (jauh ya)
    どんな (donna) + KB  = KB yg seperti apa ? (kata tanya)

    Contoh :
    ( きみ)()きな(ひと)どんな(ひと)ですか。
    Kimi no suki na hito wa donna hito desu ka.
    Orang yg kamu sukai, orang yang seperti apa ?


    えっ?こんな(あお)(かばん)(めずら)しいですね。
    Ee ? Konna aoi kaban wa mezurashii desu ne.
    Eh ? Tas biru seperti ini langka ya.

    4. Penunjuk Gimana

    Yang ini memang agak unik, karena menunjukkan begini, begitu, dan bagaimana. Bentuknya seperti berikut :

    こう (kou) = Begini
    そう (sou) = Begitu
    あう (au) = Begitu (yg ini kayaknya jarang banget dipake ya)
    どう (dou) = Bagaimana ?

    Contoh :
    この(かん)()()(かた)こうですか。
    Kono kanji no kaki kata wa kou desu ka.
    Cara nulis kanji ini tuh begini kah ?

    (かい)()明日(あした)(えん)()するのはどうでしょうか。
    Kaigi wa ashita ni enki suru nowa dou deshou ka.
    Rapatnya di undur ke besok bagaimana ?

    5. Petunjuk Orang (kasar)

    Yang ini mungkin udah pada denger dari anime atau drama kali ya. Kata ini agak ekstrim atau aku bilang kasar, karena digunakan untuk nyebutin orang tp kesannya marah atau merendahnya lumayan tinggi. Bentuknya akan jadi seperti berikut : 

    こいつ (koitsu) = Bocah ini, atau こいつら (koitsura) = Bocah2 ini
    そいつ (soitsu) = Bocah itu, atau そいつら (soitsura) = Bocah2 itu
    あいつ (aitsu) = Bocah ono, atau あいつら (aitsura) = Bocah2 yg ono
    どいつ (doitsu) = Bocah mana?, atau どいつら (doitsura) = Bocah2 mana ?

    Penutup

    yang kita bahas kali ini semuanya menggunakan konsep KoSoADo. Dan ternyata penggunaan konsep KoSoADo luas banget ya. Ada banyak kata tunjuk yang menggunakan KoSoADo ini. Tp awal2 pahami aja dulu konsepnya seperti apa, nanti coba2 untuk ngembangin sendiri ya. 
     Berikut ada video2 yg berkaitan dengan konsep KoSoADo : 


    Atau ada juga praktekan penggunakan konsep KoSoADo di J-Sketsa berikut nih



    Gimana guys pembahasan kali ini. Kalau dibilang basic, sebenernya basic banget lho. Tp klo ini ga paham bisa jadi akan kesulitan nantinya, jd pastikan udah pada paham ya sebelum belajar bahasa Jepang yang berikutnya. 

  • Belajar Bahasa Jepang

    Dia ajak GAK BISA, Masa Kamu harus Bisa?!


    Kamu, pernah denger yang namanya "skeptis" nggak ?! Santai guys, Ini bukan bhs anak jaksel kok. Menurut KBBI, skeptis itu berarti rasa kurang percaya atau ragu-ragu terhadap keberhasilan ajaran, dsb. Kata skeptis ini sebetulnya masih jauh lebih baik dari pada kata "pesimis" lho.

    Aslinya, gak ada satupun manusia yang seneng dibanding-bandingkan. Tapi, entah kenapa kebanyakan manusia akan mencari referensi dari berbagai sumber untukk meyakinkan diri mereka, sebelum mereka benar-benar melakukan sesuatu. Sayangnya, sebagian besar referensi dan pendapat yg ada, lebih sering membuat kita jadi down kan ya.

    Misal, saat kamu mau mulai belajar bhs Jepang, kamu pasti nanya orang yang sekarang lagi tinggal & kerja di Jepang, atau bahkan orang yang saat ini kerja sebagai profesional interpreter bhs Jepang, dll. Coba aja tanyain ke mereka, Bhs Jepang itu Gampang nggak sih ?

    Kamu, tau jawabannya kan ?

    Ada yang bilang Gampang gak ?

    Iya, satu-satunya yang bilang "Bhs Jepang mah GAMPANG", itu cuman aku. Satu-satunya yg bilang "Kanji mah GAMPANG", itu juga cuman aku.

    Sama aja kok,

    Ketika kebanyakan orang merasa kesulitan saat belajar bhs Jepang, bahkan perlu waktu berminggu-minggu cuman untuk hafalin ひらがな dan カタカナ. Gak ada yang percaya juga, saat aku bilang "hanya perlu waktu 1 jam utk bisa baca huruf tersebut dari NOL".Iya, beneran gak ada yang percaya juga tuh, sampai akhirnya mereka nonton video yg ada di Youtubeku.

    FYI : saat aku nulis ini, video "Cara Cepat Kuasai HIRAGANA < 1 Jam" itu udah ditonton lebih dari 5,7 Juta kali. Lumayan lah ya, tabungan pahala aku buat di sorga nanti.

    Contoh lain,

    Saat kamu ketemu orang yang kuliah S1 bhs Jepang selama 4 tahun, tapi N4 aja dia gak lulus. Tambah lagi ketemu orang yang udah berbulan-bulan tinggal di asrama sambil belajar bhs Jepang, tapi ya sama juga. Boro-boro lulus N4, partikel aja masih kebingungan harus pake yang mana. Belum lagi diajak ngomongin kanji, perubahan kata kerja, dsb.

    Tiba-tiba, ada aku yg berani-beraninya bilang "Bisa LULUS N4 dlm waktu 15 Hari". Santuy guys, aku bertanggung jawab dengan apa yang aku katakan kok. Program Akselerasi N4=15 Hari, saat ini udah berlangsung 30 Batch.

    N4=15 Hari, Gak ada yang percaya ? Ouwwh, pastinya. Udah aku kasih Garansi 100% juga tetap gak ada yg percaya kok. Sampai akhirnya mereka membuktikannya sendiri dengan ikut belajar bareng aku.

    Kamu gak perlu percaya & dengerin omongan aku kok. Lebih baik kepoin aja org-organ yangg pernah ikut Akselerasi N4=15 Hari bareng aku. Feedback mereka, ada di IG jclass.id.

    FYI, Itu tanpa settingan & aku hanya upload beberapa feedback dari mereka yang mengizinkannya.

    Ada CEO & CTO sribulancer (Ka Ryan & Ka Dermawan), Ada level CFO (Ka Salman), Ada Dosen Peneliti lulusan S3 Jepang (Ka Hendra), Ada CEO Kyub Design (Ka Andre), Owner Unuma Hotel & Yumeya Japanese Resto (Ka Lucky), Owner Kafe di Jepang bernama Payu&Tokyo (Ka Nin), dll.

    Ouwwh, yangg ikutan belajar di Akselerasi N4=15 Hari itu ternyata cuman orang-orang pinter dan berduit ya ka.

    Santuy, mereka yang masih Kuliah atau Sekolah juga ada, Ka Amida, Ka Fira, Ka Gilang, Ka Nabila yang bahkan siswi SMA yang lagi ikut pertukaran pelajar di Jepang juga ada.

    Nah lho, yang udah tinggal di Jepang juga bisa ikutan toh ?

    Ouwwh, Buanyak.

    FYI : Hampir semua Batch N4=15 Hari itu, selalu ada org yang udah stay di Jepang. Ada yang Lagi Magang, yang lagi Kuliah, bahkan yang udah bertahun-tahun tinggal di Jepang karena ikut suaminya seperti Ka Lia, ada yangg bahkan udah nikah sama oang Jepang seperti ka Novi, dll.

    Nah lho,

    Udah pada di Jepang, ngapain belajarnya di WaGoMu sih. Ouwwh, kalo itu mending tanya langsung ke mereka aja. Tapi, ada juga kok yg ikutan N4=15 Hari karena memang punya mimpi untuk bekerja di Jepang melalui visa Magang ataupun TG, seperti Ka Wildan, Ka Virgy, Ka Ibnu, dll. Salah satu yg paling luar biasa adalah Ka Abdul, inget bgt dlu dia ikut belajar di N4=15 Hari sambil keliling jualan kerupuk di daerah Cirebon. Saat ini, beliau udah berhasil berangkat & bekerja di Jepang.


  • Belajar Bahasa Jepang

    Udah punya sertifikat JLPT, terus bisa apa ?

    Guys, tau ga ada yang cuman lulusan SMK tapi karena dia punya sertifikat JLPT bisa kerja dengan GAJI BELASAN SAMPE PULUHAN JUTA ?

    Iya, aku ga bohong loh. Skill bahasa Jepang itu ternyata dinilai sangat tinggi di Indonesia. Nah kali ini aku mau coba bahas mengenai JLPT dan dinilai seperti apa sih di Indonesia ?

    FYI untuk yang belum tau, tadi aku sebutin sertifikat JLPT, nah JLPT itu sendiri singkatan dari Japanese Language Proficiency Test. Ya sesuai dari namanya, JLPT itu semacam test kemampuan bahasa Jepang, seperti TOEFL dalam bahasa Inggris. Untuk info detilnya aku pasang link aja yaa, check di sini.

    Seperti yang aku sebutin tadi, aku kali ini akan lebih ngebahas nilai JLPT itu sendiri.  Jadi aku akan share info apa yang bisa kalian lakukan dengan sertifikat JLPT yang udah kalian dapatkan. Nah supaya lebih gampang ngegambarinnya, aku akan jabarin perlevelnya yaa. 




    JLPT N5

    Kita mulai dari yang paling basic yaitu JLPT N5. Di level ini kalian diharapkan udah punya basic of basic dari bahasa Jepang. Untuk kalian yang ingin lanjut belajar bahasa Jepangnya di Sekolah Bahasa Jepang (()(ほん)()学校(がっこう)) yang ada di Jepang. Untuk bisa masuk ke Sekolah Bahasa Jepang biasanya minimal kalian punya N5 yaa.


    JLPT N4

    JLPT N4 dianggap sebagai basic lanjutan, yah bisa dibilang kalian udah punya bahasa Jepang minimal untuk bisa bertahan hidup di Jepang. Kalau udah punya N4, peluang kerja di Jepang udah mulai terbuka nih. Iya, standar untuk bisa mengikuti program Specified Skill Worker (SSW) atau sebutan lainnya Tokutei Ginou (TG). Tapi inget, ini baru standar minimalnya yaa, jadi kalau kalian punya bahasa Jepang lebih tinggi tentu akan jadi nilai plus buat kalian.

    So, untuk yang mau kerja di Jepang aku saranin paling minimal kejar N4 dulu, setidaknya kalian udah punya basic bahasa Jepang untuk bisa bertahan hidup di Jepang.

     
    JLPT N3

    Dengan N3 kalian udah bisa kerja di Indonesia sebagai guru/mentor bahasa Jepang di berbagai LPK. Iya, kebanyakan LPK menstandarkan minimal punya JLPT N3 buat bisa ngajar di tempat mereka. FYI, N3 ini dijadikan standar lulusan sarjana di kampus2 Indonesia lho. Makanya suka dianggap yg udah lulus N3 itu punya skill setara dengan mereka yang lulus S1 jurusan bahasa/sastra Jepang.


    JLPT N2

    Selamat untuk kalian yang udah lulus N2, karena memiliki sertifikat JLPT N2 itu benefitnya sangat bagus. JLPT N2 disebut2 sebagai bahasa Jepang level bisnis. Pertama kalian bisa kerja di Jepang menggunakan working visa, atau lebih tepatnya engineer/specialist in humanities/international services visa. Intinya kalian bisa kerja di Jepang dengan bidang teknik (engineer), humanities, atau international services. 

    Kalau kalian ga mau kerja di Jepang dan memilih kerja di Indonesia aja, kalian bisa jadi interpreter/penerjemah. Iya, 2 pekerjaan ini dinilai sangat mahal lho, kalau boleh aku spil, kenalan aku pernah kerja sebagai interpreter selama 3 hari dan dibayar 18 jt per harinya lho, padahal dia lulusan SMA. 

    Selain itu, dengan JLPT N2 pun peluang2 karir di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia akan sangat besar. Karena kebetulan di Indonesia ada banyak perusahaan Jepang lho. Ditambah lagi ga menutup kemungkinan kalian akan di terbangkan untuk kerja di kantor pusatnya yg ada di Jepang. 

    1 point lagi, yaitu lulusan JLPT N2 dijadikan standar untuk warga asing Jepang untuk melanjutkan pendidikan kuliah di Jepang. So, untuk kalian yang mengidolakan kuliah di Jepang, kejar JLPT N2nya yaa, siapa tau kalian bisa dapet beasiswa kuliah di Jepang.

    Gimana ?
    Menarik kan ?


    JLPT N1

    Hayoh siapa yang tertarik mengejar JLPT N1 ?
     JLPT N1 disebut2 sebagai bahasa Jepang level native. Meskipun orang Jepang sendiri yg bahasa Jepangnya level N1 mungkin gak sebanyak yang kalian pikirkan. Nah dengan JLPT N1 pertama potensi karir dengan hardskill bahasa Jepang akan sangat terbuka. Perusahaan2 Jepang udah pasti nyariin tenaga kerja yang lulusan N1 tentunya. 

    Selain itu ada yg hanya bisa dilakukan oleh lulusan JLPT N1, yaitu apply start up visa. Iya, visa ini diperuntukkan untuk kalian yang ingin membangun perusahaan di Jepang.

     

    Gimana guys ?
    Aku sharing2 mengenai apa aja yang bisa kalian lakukan dengan sertifikat JLPT yang udah kalian dapetkan. Siapa tau kalian yang ragu2 buat belajar bahasa Jepang jadi termotivasi buat belajar lebih giat lagi. Atau kalian yg udah belajar jadi ingin naikin lagi skill bahasa Jepangnya. Apapun itu kalian lah yang memutuskan dan menjalaninya, tp aku akan tetap nitip 1 hal yaa, keep your lifelong learning mindset yaa. Ingat jangan sampe lupa untuk menjadi yang lebih baik dari hari kemarin !

    (がん)()りましょう!


  • Belajar Bahasa Jepang

    Belajar bahasa Jepang, mulai dari mana yah ?


    Halo guys, kita ketemu lagi di BLOG Wagomu #JapaneseClass. Aku akhir-akhir ini suka ketemu sama kalian-kalian yang kebingungan, dan banyaknya bingung soal "aku mau belajar bahasa Jepang, tapi harus mulai dari mana nih ?". Jadi aku mau coba bahas soal step awal untuk kalian yang mau mulai belajar bahasa Jepang. 

    Harus mulai dari mana buat belajar bahasa Jepang ?


    Pertama-tama pelajari tulisan / huruf dasar bahasa Jepang yaitu Hiragana dan Katakana. Kalau kalian diluar sana ada yang bilang "ga perlu bisa tulisan Jepang juga gapapa kok asal bisa ngomong aja", itu hal yang salah. Karena tulisan itu bagian dari bahasa juga loh, dan ketika kalian udah di Jepang ataupun kerja di Indonesia menggunakan bahasa Jepang, kalian ga bisa menghindar dari tulisan-tulisan Jepang.

    So, langkah awal atau saya bisa bilang pintu masuk buat belajar bahasa Jepang itu adalah tulisan dasarnya yaitu Hiragana dan Katakana. Kalian juga bisa manfaatkan media-media buat belajar, contohnya gunakan KANA Card sampe bisa lancar Hiragana dan Katakana

    Kanji gimana kak ?
     Itu mah nanti ya, kalau dibilang wajib sih engga, tapi kalau kalian ingin naik level, kanji akan menjadi hal yang wajib. So, pelajari lah ketika udah mulai terbiasa dengan 2 tulisan dasarnya yaa.

    Nah ketika udah mulai belajar Kanji pun sama, kalian bisa manfaatkan media2 yaa, bisa lewat aplikasi2 atau coba gunakan KANJI Card untuk membantu pembelajaran Kanji kalian.

    Kedua, ketika udah terbiasa dengan 2 tulisan dasarnya, baru bisa mulai nambahin kosakata-kosakata baru dan nyicil kanji dikit2, kalian bisa lirik pola kalimat. Sambil nambahin kosakata baru tiap harinya, Gunakan buku sejuta umat yaitu SET Buku Minna No Nihongo Shokyu 1 (Bab 1 - Bab 25) yg setara skill basic JLPT N5. 

    Pakai buku itu kalian bisa mulai dari pelajari perbedaan susunan kalimat dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia, kemudian masuk ke pembahasan partikel kalimat. 

    Pahami logika-logika setiap partikelnya yaa, karena ada beberapa partikel yang memiliki lebih dari 1 fungsi. Tapi inget yang aku bahas tadi, kalau kita udah paham logikanya, partikel dalam bahasa Jepang itu GAMPANG loh.

    Aku bisa bilang partikel dalam bahasa Jepang itu merupakan pilar pertama kalian yang akan menjaga bahasa Jepang kalian tetap kokoh. Kalian belajar partikel di level dasar (N5), dan sampai kalian level native (N1) logika-logika dari partikel itu gak akan berubah. 

    Ketiga, setelah udah bisa paham pilar pertama, kita bisa naik level untuk mempelajari pilar keduanya, yaitu konjugasi / perubahan kata kerja, yang aku bilang konjugasi kata kerja dalam bahasa Jepang itu jauh lebih GAMPANG dari pada bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Karena dalam bahasa Jepang ada logika-logika yang membuat kita ketika dapat kosakata baru, kita bisa langsung tau konjugasi kata kerjanya akan jadi seperti apa. 

    Selanjutnya tinggal nambahin kosakata, kanji, dan pola-pola kalimat baru kalian bisa naik level terus.

     Dan tanpa lupa aku akan menambahkan point terakhir. Untuk memulai sesuatu itu mudah, tapi untuk menyelesaikan sesuatu itu ga semudah yang dibayangkan. Kita akan membutuhkan sesuatu yang disebut KONSISTEN karena kalau kita ga bisa konsisten, sesuatu yang kita mulai tidak akan ada proses jadi tidak akan selesai-selesai.

    So, point terakhir yang aku ingin sampaikan adalah "Yuk belajar terus, dan pertahankan longlife learningnya agar bisa terus berkembang tiap harinya, karena bahasa adalah ilmu yang akan terus berkembang".

    KANA Card, KANJI Card, dan Buku set Minna no Nihongo yang tadi aku mention bisa kalian check di link berikut yaa : https://shop.j-class.id/

    Tetep semangat yuk belajarnya

  • Belajar Bahasa Jepang

    Cara daftar JLPT

    Hallo guys! pendaftaran JLPT Desember 2023 sudah dekat nih. So, kali ini aku mau sharing2 soal cara daftar JLPT, berhubung di grup2 aku akhir2 ini banyak banget yang nanyain “Kak gimana cara daftar JLPT yaa?”. Yah jadi aku buatin aja artikelnya yaa, yuk kita masuk ke pembahasan.

    FYI untuk yang belum tau, JLPT itu singkatan dari Japanese Language Proficiency Test. Yaa, intinya mah test kemampuan bahasa Jepang kaya TOEFLnya bahasa Inggris ya. Nah JLPT ini memang yang paling diakui di seluruh dunia lho. So aku dan tim WaGoMu Japanese Class selalu menencourage semuanya untuk ngejar JLPT yaa.

    Sekarang JLPT diadakan di berbagai kota yaa, berikut list lokasi ujian JLPT : 


    *Detil lokasi test ujian bisa check di link ini yaa.
    (di bagian kontak panitia ada list gedung lokasi test JLPT)

    Tahun ini udah nambah lagi 1 kota yaitu Cirebon ya, padahal pas jaman aku test di tahun 2016 cuman ada di Jakarta dan Bandung. Sekarang udah diadakan di 13 kota guys, udah lebih mudah kan yaa buat ikut test JLPT. 

     Nah kita langsung lanjut ke cara daftar JLPT aja yuk

    Step 1 : karena tiap daerah punya jadwal pendaftaran yang berbeda2, kalian check dulu jadwal pendaftaran di tiap daerahnya yaa. 


    *Ini jadwal pendaftaran JLPT, bukan akunnya yaa

    Step 2 : Kalau kalian udah buat akun JLPT lewat link ini (pembuatan akun dari tgl 22 Agustus 2023). Pembuatan akun butuh verifikasi email, cukup ikuti arahan dari websitenya juga pasti bisa kok. Kalau udah punya akunnya kita bisa lanjut ke step berikutnya.  

    Step 3 : Setelah login di bagian atas website akan ada “Daftar Ujian”. Kalau kalian masuk ke halaman Daftar Ujian, kalian bisa pilih Level dan Daerah Ujian. HATI2 YA, perhatikan Level sama Daerah Ujiannya, karena sebelum2nya pernah ada yang ga merhatiin lokasi ujiannya. Di halaman list test kalian bisa click “Daftar” di sebelah kanan level dan lokasi ujian yang kalian pilih.

    Step 4 : Setelah click “Daftar” kalian akan masuk formulir pendaftaran. Disini kalian cukup mengisi formulirnya aja. Kalau udah tinggal click “Menuju Pembayaran”. Saat proses pembayaran kalian tinggal ikuti aja arahan pembayaran dari websitenya.
    *formulir yang udah diisi tidak bisa diubah yaa 

    Step 5 : Check status pembayarannya, kalau sudah lunas status pembayaran akan berubah menjadi “Lunas” dan kalau sudah terverifikasi akan berubah jadi “Terverifikasi”. Dan kalau udah terverifikasi, baru nomor ujian muncul di “status pembayaran”. Kalau udah ada nomor ujian baru kalian udah bisa tenang, karena kalian udah fix kebagian kuota ujian. 

    Step 6 : Kalian perlu print kartu ujian sebelum test JLPT. Kapan bisa diprintnya tertera di halaman Status Pendaftaran kok. Jangan lupa yaa

    Step 7 : Jangan lupa check email juga yaa, penyelenggara akan mengirimkan profil beserta kode pin, dan kode pin ini akan digunakan untuk mengecheck hasil ujiannya nanti.

    Begitu cara daftar JLPT guys. Gimana persiapan buat JLPTnya ? ada yang langsung daftar ? atau masih mikir2 ?
     Kalau kata aku sih mending dicoba2 aja kak, kesempatannya cuman hadir 2x dalam 1 tahun loh.. toh ga ada aturan kalau gagal ga bisa ikutan lagi yaa, jadi kalau gagal bisa dicoba lagi di periode berikutnya..

     Yuk kita terus naikin skill kita 
    (がん)()りましょう!

  • Belajar Bahasa Jepang

    Belajar pola kalimat syarat/pengandaian dalam bahasa Jepang

    Hi guys, gimana nih belajar bahasa Jepangnya ? Masih pada konsisten kan ya. Kali ini aku ingin coba sharing-sharing mengenai pola-pola kalimat yang menyatakan syarat atau pengandaian nih. Syarat atau pengandaian kalau di Indonesia itu sepeti "kalau", "jika", "andaikan", "seumpamaan", "jikalau", dll.

     Nah aku nemu ada 4 pola nih guys. Kalau kita ga tau ngebedainnya bisa-bisa salah penggunaan, makanya kali ini saya akan coba bahas 4 pola kalimat untuk menyatakan syarat atau pengandaian. Yuk kita masuk ke pembahasan. 

     Pola kalimat 〜と (~to)

    Yang pertama ada pola kalimat 〜と (~to) dimana pola ini digunakan untuk "menyatakan syarat, atau sebab akibat yang pasti akan terjadi". Intinya ketika kita melakukan A, setelah itu maka B pasti terjadi. Jadi ciri khas 〜と (~to) itu "pasti terjadi" seperti fenomena alam, mekanismenya memang dibuat seperti itu, atau kebiasaan/tata cara.  Biasanya 〜と (~to) tidak menyertakan maksud, keinginan, pengandaian dari si pembicara. 

     Polanya seperti ini :

    Pola kalimat :
    __(Syarat)__と、__(Hasil)__

    Pola menyebutkan syarat :
     KB / KS / KK (Bentuk U/Bentuk A) + と、__
     *Bentuk U = bentuk kamus(〜る)
     *Bentuk A = bentuk negatif(〜ない)

    Contoh :
     ボタンを()すと、ドアが(ひら)きます。
      Botan o osu to, doa ga akimasu.
    Kalau memencet tombol, pintu akan terbuka.
    *mekanisme cara kerja 

    (はる)なると(さくら)()きます。
     Haru ni naru to, sakura ga sakimasu.
    Ketika masuk musim semi, bunga sakura bermekaran.
    *fenomena alam 

    (なに)()べないと、お(はら)(こわ)しますよ。
     Nani mo tabenai to, onaka o kowasimasu yo.
    Kalau tidak makan apa-apa, nanti sakit perut loh.
    *mekanisme tubuh 

    今日(きょう)(ほん)(かえ)さないと(ばっ)(きん)がかかってしまいます。
    Kyou hon o kaesanai to, bakkin ga kakatte shimaimasu.
    Kalau tidak mengembalikan buku hari ini, akan terkena denda.
     *aturan yang sudah disepakati

     Pola kalimat 〜ば (~ba)

     Okay kita masuk ke point ke 2 yaitu pola kalimat 〜ば (~ba). Pola ini sebenarnya lebih umum dipakai karena fungsinya yaitu "menjelaskan syarat/sebab akibat  yang umum dan logis". So dibanding 〜と (~to) yang penggunaannya terbatas hanya untuk "sesuatu yang pasti terjadi", kalau pola yang ini itu tidak ada aturan itu, jadi selama syarat dan akibatnya logis, kita bisa menggunakan pola ini.

     Polanya seperti ini :

      Pola kalimat :
     __(Syarat)__ば、__(Hasil)__
      

    Pola menyebutkan syarat (positif) :
     KB / KS(な) ならば、__
     KS(い) + ければ、__

     KK (Bentuk E ます) + ば、__ 
      *Bentuk E = bentuk potensial(〜られます/〜れます)

    Pola menyebutkan syarat (negatif) :
    KB / KS(な) でなければ、__
    KS(い) + くなければ、__
    KK (Bentuk A ます) + ければ、__
      *Bentuk A = bentuk negatif(〜ない)

      Contoh :
    (らい)(しゅう)()(よう)()ならば()(ごと)がなくて(あそ)べます。
    Raishuu no doyoubi naraba, shigoto ga nakute asobemasu.
    Kalau sabtu minggu depan, ga ada kerjaan jadi bisa main.
      
      お(かね)(せつ)(やく)できれば、いつかお(かね)()ちになれるかもしれません。
     Okane o setsuyaku dekireba, itsuka okanemochi ni nareru kamo shiremasen.
      Kalau bisa menghemat uang, suatu saat mungki bisa jadi orang kaya.

    (いま)()わなければ後々(あとあと)後悔(こうかい)しますよ。
     Ima kawanakereba, atoato koukaishimasu yo.
    Kalau ga beli sekarang, nanti menyesal loh.

    学校(がっこう)(とお)くなければ(ある)いて()きます。
     Gakkou ga tookunakereba, aruite ikimasu.
    Kalau sekolahnya ga jauh, saya pergi jalan kaki.

     Pola Kalimat 〜たら (~tara)

     Berbeda dengan 〜と (~to) dan 〜ば/なら (~ba/nara) yang lebih menegaskan sebuah syarat pasti, 〜たら (~tara) ini menyertakan pengandaian dari pembicara.  Dengan kata lain, pada pola kalimat ini kalau syaratnya terjadi pun tidak 100% pasti akibatnya terjadi terjadi seperti bentuk 〜と (~to) dan bisa jadi tidak selogis bentuk 〜ば/なら (~ba/nara).

     Pola kalimat ini pun digunakan ketika pengandaian dan akibatnya terjadi berurutan/langsung. Selain itu, pola kalimat ini cenderung digunakan dalam percakapan, dan kurang tepat untuk digunakan pada tulisan.

     Polanya seperti ini:

       Pola kalimat :
     __(Pengandaian)__たら、__(Hasil)__

    Pola menyebutkan pengandaian :
     KB / KS(な) + だったら、__
     KS(い) + かったら、__
     KK (Bentuk TA) + ら、__ 
      *Bentuk A = bentuk lampau kasual(〜た)

     Contoh :
    (もと)(かれ)()が ハンサムだったら、まだ()()っているかもしれません。
    Moto kareshi ga hansamu dattara, mada tsukiatteiru kamo siremasen.
    Kalau aja mantan pacarku ganteng, mungkin sekarang masih pacaran.

    (かばん)の (いろ)よかったら、 これを()うのに。
    Kaban no iro ga yokattara, kore o kau noni.
    Padahal, kalau aja warna tasnya bagus, saya akan beli yang ini.

    大人(おとな)なったら警察官(けいさつかん)になりたいです。
    Otona ni nattara, keisatsu ni naritai desu.
     Kalau udah jadi dewasa, saya ingin jadi polisi.

    マンダさん()ったら()(ちょう)部屋(へや)()るようにと(つた)えてください。
     Manda san ni attara, buchou no heya ni kuru you ni to tsutaete kudasai.
     Kalau ketemu Manda, tolong sampaikan untuk datang ke ruang manager.

     Pola Kalimat 〜なら

    Yang terakhir ada 〜なら (~nara) yang memiliki ciri khas menyatakan pendapat pembicara, atau pesan pembicara yang dinyatakan sebagai pengandaian. Pengandaian ini bisa berupa ajakan, saran, permintaan, dll. 

    Polanya seperti ini :

    Pola kalimat :
     __(Pengandaian)__なら、__(saran/pendapat)__

     Pola pengandaian :
    KB/KS/KK (bentuk kasual) + (の) なら、__
     *の di sebelum なら opsional

     Contoh :
    (やす)(くるま) (の) なら()(ほん)(せい)がいいと(おも)います。
     Yasui kuruma (no) nara, nihonsei ga ii to omoimasu.
    Kalau mobil yang murah, ku rasa mending buatan Jepang. 

    (たか)ビルなら、あべのハルカスが()(れい)です。
     Takai biru nara, abe no harukasu ga kirei desu.
    Kalau bangunan yang tinggi, Abe no Harukasu indah loh.

    (とう)(きょう)()くなら新幹線(しんかんせん)便(べん)()です。
     Toukyou e iku nara, shinkansen ga benri desu.
     Kalau pergi ke tokyo, naik shinkansen lebih praktis.


    (えい)()できないなら、ヨロッパへ()かないほうがいいでしょう。
     Eigo ga dekinai nara, yoroppa e ikanai hou ga ii deshou.
    Kalau ga bisa bahasa Inggris, sebaiknya tidak pergi ke Eropa.
      

     Kesimpulan

     Oke.. setelah kita bahas 1-1 kita coba rangkum apa yang udah kita bahas tadi.
      
     1. Ciri khas 〜と (~to) itu "pasti terjadi" seperti fenomena alam, mekanismenya memang dibuat seperti itu, atau kebiasaan/tata cara. 

    2. Ciri khas 〜ば (~ba) lebih umum dipakai karena fungsinya yaitu "menjelaskan syarat yang umum dan logis"

    3. Ciri khas 〜たら (~tara) ini menyertakan pengandaian pembicara, sehingga meskipun syarat terjadi tidak 100% pasti hasilnya sesuai harapan dan bisa jadi tidak selogis bentuk 〜ば/なら (~ba/nara). 

    4. Ciri khas 〜なら (~nara) ini menyatakan pendapat yang berupa pengandaian. Biasanya digunakan ketika memberi saran, ajakan, permintaan, dll.


    Kalian juga bisa check video ini buat pembelajaran pola kalimat syarat/pengandaian yaa :


     Gimana guys, kita hari ini belajar 4 macam pola untuk menyampaikan syarat/pengandaian dalam bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang kita memang perlu memperhatikan nuansa, kondisi, bahkan tingkat keformalan dalam pola-pola kalimatnya. Tapi balik lagi, orang-orang yang bilang bahasa Jepang itu susah adalah orang-orang yang bisa jadi belum tau caranya atau belum terbiasa aja. Kalau kita tanya keorang-orang yang udah bisa bahasa Jepang pasti pada bilang bahasa Jepang itu gampang. So, semangat terus belajarnya ya~

     お(つか)(さま)です。 

  • Belajar Bahasa Jepang

    Belajar Mengungkapkan Macam-macam 'tetapi' Dalam Bahasa Jepang

    Nah guys, sebelum-sebelumnya kita sudah belajar cara-cara menyebutkan aku, kamu, terus nyebutin sedikit juga ya. Nah kali ini kita akan belajar mengungkapkan macam-macam 'tetapi' dalam bahasa Jepang guys. Ngomong-ngomong 'tetapi' atau 'namun' sendiri menurut KBBI adalah kata penghubung antarkalimat untuk menyatakan hal yang bertentangan atau tidak selaras. 

    Nah dalam bahasa Jepang, kalian pasti udah pernah denger atau baca-baca untuk penyebutan 'tetapi' ini. Pertama-tama dari 〜が (~ga), 〜でも (~demo), しかし (shikasi), dll. Ada banyak lah, nah kita coba bahas bareng-bareng yuk.

     1. 'tetapi' yang digunakan di akhir kalimat 1

     Pertama-tama kita bahas 'tetapi' yang biasa digunakan di akhir kalimat pertama, yaitu 〜が (~ga) dan 〜けど (~kedo). Ya, kita ketika belajar bahasa Jepang pakai buku, biasanya 〜が (~ga) ini adalah 'tetapi' paling pertama kita temui.  Sedangkan 〜けど (~kedo) sebenarnya lebih umum dalam kasus sehari-hari, dan memiliki kesan lebih casual.

     Nah pada tau ga kalau 〜けど (~kedo) ini singkatan dari 〜けれども (~keredomo). Atau saya sebutkan 〜けれども (~keredomo) ini memiliki 2 turunan yaitu 〜けれど (~keredo) dan 〜けど (~kedo). Secara karena disebutkan lebih singkat, tingkat kesopanan tentu berbeda ya.

     〜けど  <  〜けれど  <  〜けれども
     Casual              ~                 Formal

     Pola pemakaiannya simple, karena dia berupa kata penghubung, jadi kita tinggal simpen 〜が (~ga) atau 〜けど (~kedo) di akhir kalimat pertama, kemudian kita lanjutkan ke kalimat kedua. Bentuk yang ada di sebelum 〜が (~ga) atau 〜けど (~kedo)nya pun bisa disesuaikan dengan kondisi, alias ga ada aturan harus bentuk apa ya.

     Polanya :
     Kalimat 1 + が、+ Kalimat 2
     Kalimat 1 + けど、+ Kalimat 2

     Contoh :
    リンゴが()きですが、(なし)はあまり()きではありません。
     Ringo ga suki desuga, nashi wa amari suki dewa arimasen.
     Saya suka apel, tapi kurang suka buah pir.

    (いえ)()ったけど、(けっ)(きょく)外国(がいこく)()(ごと)しました。
     Ieo katta kedo, kekkyoku gaikoku de shigoto shimashita.
     Saya udah beli rumah, tapi ujung-ujungnya bekerja di luar negeri.
      

     Meskipun 〜が (~ga) dan 〜けど (~kedo) ini pada dasarnya digunakan di akhir kalimat 1. Keduanya bisa kita gunakan di awal kalimat 2, namun harus kita tambahkan です (desu) dalam nuansa formal atau だ (da) dalam nuansa kasual. 

     Contoh:
    ()(しょ)(かん)(ほん)()めます。ですが、(はな)すことはほどほどにしないといけません。
     Toshokan de hon o yomemasu. Desuga, hanasu koto wa hodohodo ni shinaito ikemasen.
     Di perpustakaan bisa baca buku. Tetapi berbicara harus dilakukan seperlunya.

    遊園(ゆうえん)()()きたかった。 だけど、(いま)()ったことがない。
     Yuuenchi e ikitakatta. Dakedo, imada itta koto ga nai.
    Saya ingin ke taman bermain. Tapi sampai sekarang belum pernah.

     2. 'tetapi' yang digunakan di awal kalimat 2

    Berikutnya ada 4 nih, yaitu :  しかし (shikasi), でも (demo), ところが (tokoroga), ただ (tada). Kata kata ini bisa dijadikan kata penghubung yang kita pakai di awal kalimat. Ya, beda sama 〜が (~ga) dan 〜けど (~kedo) di point sebelumnya, kali ini kita pasang 'tetapi' di awal kalimat kedua.

    Tentu, mereka punya cirikhas masing masing dong. Perbedaan dari 4 yang tadi seperti ini guys :
    - しかし (shikashi) memiliki kesan sopan dan bisa digunakan baik di percakapan maupun tulisan.
     - でも (demo) terkesan kasual dan cenderung digunakan dalam percakapan. 
    - ところが (tokoroga) ada kesan dramatis, contoh kalau di indonesia seperti "... tapi ternyata ... "
     - ただ (tada) memiliki kesan sopan, dan merupakan 'tetapi' yang lebih fokus untuk menambahkan informasi tambahan mengenai kondisi, atau pengecualian tertentu. Selain itu ada juga bentuk lainnya yaitu だたし (tadashi) yang secara fungsi maupun kesopanan sama aja.

     Polanya :
     Kalimat 1. しかし、+ Kalimat 2
      Kalimat 1. でも、+ Kalimat 2
      Kalimat 1. ところが、+ Kalimat 2
      Kalimat 1. ただ、+ Kalimat 2

    Contoh :
    プロジェクはもう()わりました。 しかし、(いま)()(はら)われていません。
    Purojeku wa mou owarimashita. Shikashi , imada shiharawarete imasen.
     Projeknya udah selesai. Tapi sampai sekarang belum dibayar.

     そろそろ(さくら)(さく)きます。でも、この公演(こうえん)には(さくら)()(すく)ないですね。
     Sorosoro sakura ga sakimasu. Demo, kono kouen ni wa sakura no ki ga sukunai desu ne.
     Bunga sakura akan segera mekar. Tapi, di taman ini pohon sakuranya hanya sedikit.

    今朝(けさ)(いそ)いで()(こと)(じゅん)()をしました。ところが、今日(きょう)会社(かいしゃ)(やす)みだと()われて、ショックです。
     Kesa isoide shigoto no junbi o shimashita. Tokoroga, kyou kaisha wa yasumi dato iwarete, shokku desu.
     Tadi pagi bergegas siap-siap kerja. Tetapi, saya terkejut karena dikasih tau bahwa hari ini kantor libur.

    今日(きょう)限定(げんてい)割引(わりびき)があるようです。ただし、割引(わりびき)は1(まん)(えん)()(じょう)()()げに(かぎ)ります。
     Kyou gentei no waribiki ga aru you desu. Tadashi, waribiki wa ichi man en ijou no kai age ni kagirimasu.
     Sepertinya ada diskon khusus hari ini. Tapi, terbatas untuk pembelian diatas 10 ribu yen.


    Gimana guys, kita udah bahas macam-macam 'tetapi' dalam bahasa Jepang. Ternyata ada banyak ya cara menyebutkan 'tetapi'. Tapi ingan diantaranya ada yang punya aturan pemakaiannya yaa. Ingat pola-pola kalimatnya yaa, kalau kita udah menguasai pola-polanya, bahasa Jepang akan terasa mudah kok. So, keep trying to pursue your dreams ya guys. 

     お(つか)(さま)です

  • Belajar Bahasa Jepang

    7 Cara Menyebutkan 'Saya' Dalam Bahasa Jepang

    Halo guys, pernah ga sih ketika belajar bahasa Jepang kalian nemu kalimat yang nyebutin 'saya' tapi kok kosakatanya berbeda ya ? Ada kalimat yang nyebutin 'saya' pakai 'watashi', ada juga yang pakai 'boku'. Nah lho bedanya apa ya ? Nah di artikel ini aku akan coba jelasin macam-macam cara menyebutkan 'saya' dalam bahasa Jepang. Yuk kita masuk ke pembahasan.

    1. Watashi ((わたし))

    Watashi adalah cara penyebutan “saya” yang paling umum dan biasanya paling pertama dipelajari ya. Watashi sendiri adalah bentuk penyebutan “saya” yang paling dasar serta bisa digunakan oleh laki-laki dan perempuan. Watashi tidak mengacu kearah perempuan ataupun laki-laki karena watashi adalah bentuk yang paling dasar untuk penyebutan saya. Nuansanya pun sopan, sehingga watashi itu disebut-sebut sebagai cara menyebutkan saya yang paling aman.

    Contoh :

    Watashi no namae wa manda desu.
    (わたし)()(まえ)はマンダです。
     Nama saya adalah Manda.

      Watashi wa ningen desu.
    (わたし)(にん)(げん)です。
     Saya adalah manusia.

    2. Ore ((おれ))

    Ore adalah cara penyebutan “saya” yang biasa digunakan oleh laki-laki, namun bukan berarti perempuan tidak menggunakannya. Penggunaannya sendiri bersifat tidak formal dan lebih kasual. Kalau kita artikan ke bahasa Indonesia artinya lebih dekat dengan kata “gua”, bisa kita bilang cara gaulnya nyebut “saya” dengan bahasa Jepang ya.

     Ore ini biasa digunakan oleh anak gang sekolahan ataupun anak gaul di Jepang. Tapi ingat, jangan pakai ini pada saat acara formal ya temen-temen, karena kata ini sifatnya kurang sopan dan kita akan terdengar seperti orang yang sombong.

    Contoh :

     Ore sa hontou ni hima da na.
    (おれ)(ほん)(とう)(ひま)だな
     Gua lagi bosen banget nih

      Ore no na wa manda da
    (おれ)()はマンダだ
     Nama gua manda

    3. Atashi (あたし)

    Atashi adalah bentuk lain dari watashi. Atashi ini biasanya dipakai sama perempuan dan sekarang biasa dikenal sebagai bentuk feminin dari watashi. Sama seperti watashi, atashi juga merupakan bentuk dasar dari cara penyebutan “saya” hanya saja atashi biasanya hanya digunakan oleh perempuan dan tidak banyak laki-laki yang memakai ini untuk menyebutkan diri mereka karena mereka akan dianggap aneh ketika menggunakan atashi.

    Contoh :

     Atashi wa ichigo keeki ga suki desu.
    あたしは(いちご)ケーキが()きです。
     Saya suka kue stroberi.

      Atashi wa honya de hon wo kaimashita.
    あたしは(ほん)(とう)(ほん)()いました。
     Saya membeli buku di toko buku.

    4. Boku ((ぼく))

    Boku adalah cara lain untuk menyebutkan “saya” dalam bahasa Jepang. Bentuk boku ini biasanya digunakan oleh laki-laki. Boku sendiri bisa kita gunakan kepada atasan kita ketika kita sudah akrab dengan mereka dan kita gak mau terlalu formal ketika ngobrol dengan mereka. Walau boku ini digunakan oleh laki-laki, beberapa perempuan juga ada yang memakai boku ketika mereka menyebutkan diri mereka, ketika boku digunakan oleh perempuan mereka akan dinilai sebagai tomboy.

    Contoh :

      Boku wa gakkou e ikimasu.
    (ぼく)(がっ)(こう)()きます。
     Aku berangkat ke sekolah.

      Boku no ie wa asoko ni arimasu
    (ぼく)(いえ)はあそこにあります。
     Rumah ku ada di sebelah sana

    Sebelum kita lanjut ke kata yang selanjutnya, aku ada fakta menarik nih seputar boku. Jadi pada jaman dulu kanji boku itu dibaca yatsugare (やつがれ) yang artinya pelayan, dan pada era Meiji yatsugare mulai disebut dengan boku oleh banyak murid-murid pelayan sebagai bentuk untuk menyebutkan diri sendiri. Tidak hanya itu, boku juga dapat digunakan untuk memanggil anak kecil yang tidak kita kenal, seperti misalnya anak kecil yang sedang terpisah dari orang tuanya.

    5. Watakushi (わたくし)

    Watakushi adalah bentuk formal dari watashi. Watakushi sendiri biasanya digunakan pada saat acara-acara penting seperti contohnya rapat, atau pertemuan bersama pers. Tidak hanya itu, watakushi juga biasa digunakan untuk berbicara dengan atasan kita di tempat kerja dan digunakan untuk menyampaikan pengumuman secara umum. Selain pekerja, watakushi juga biasa digunakan oleh tokoh politikus untuk menyebutkan diri mereka sendiri.

    Contoh :

     Watakushi no sei de gomeiwaku wo okakeshi, moushiwake gozaimasen deshita.
    わたくしのせいでご(めい)(わく)をおかけし、(もう)(わけ)ございませんでした。
     Saya dengan tulus meminta maaf kepada Anda atas masalah yang saya sebabkan.

     Watakushi wa shizuka na hito desu
    わたくしは(しず)かな(ひと)です。
     Saya adalah orang yang tenang.

    6. Uchi (うち)

    Kalau anak laki-laki ada boku untuk nyebutin diri mereka, perempuan ada uchi. Uchi adalah cara penyebutan “saya” yang biasa digunakan oleh para gadis. Uchi ini memiliki level yang sama dengan boku dan terkadang hanya digunakan oleh para gadis dan ketika mereka beranjak dewasa, mereka biasanya akan menggunakan atashi.

    Contoh :

      Uchi wa kimi no koto ga suki desu
    うちは(きみ)のことが()きです。
     Aku suka dirimu.

     Uchi wa horaa eiga wo mimasu
    うちはホラー(えい)()()ます。
     Aku menonton film horror

    7. Jibun (()(ぶん))

    Nah untuk yang terakhir ini, aku ada cara yang paling cocok buat kalian para atlit atau kalian yang mau keliatan beda nih. Selain watashi, kita bisa menggunakan jibun untuk menyebutkan diri kita sendiri. Jibun sendiri biasanya dinilai sebagai cara untuk menyebutkan diri sendiri untuk orang yang ternilai sopan ataupun tenang. Jibun ini bisa digunakan secara kasual dan juga formal. Jadi untuk kalian yang ingin dinilai sebagai orang yang sopan dan lembut, kalian bisa pakai jibun untuk menyebutkan diri kalian sendiri.

    Contoh :        

     Jibun wa sakka senshu ni naritai desu.
    ()(ぶん)はサッカー(せん)(しゅ)になりたいです。
     Saya ingin menjadi atlet sepakbola.

      Jibun wa urusai hito ga dai kirai desu
    ()(ぶん)はうるさい(ひと)(だい)きらいです。
     Saya sangat tidak suka orang yang berisik


     Sebenarnya masih ada cara-cara menyebutkan 'saya' yang lainnya guys, tapi kebetulan saya bahas yang mungkin kalian sering atau masih suka digunakan sekarang. Kalian mungkin pernah juga denger (われ) (ware), わし (washi), わい (wai), あたい (atai), あてし (ateshi), dll. Kata-kata tersebut bisa diartikan dan berfungsi sebagai 'saya' tapi mungkin udah jarang digunakan atau hanya kalian dengar di daerah-daerah tertentu.

    ーーー
     Kalian bisa juga check video dibawah mengenai macam-macam cara penyebutkan saya dalam bahasa Jepang yaa, Jangan lupa like & subscribe channelku juga yaa

    Gimana guys? Kira-kira setelah belajar tentang cara lain untuk ngomong saya di bahasa Jepang ? Menyebutkan saya di Jepang memang berbeda-beda tergantung kebiasaan orang dan kondisi atau konteks penggunaannya. Sekarang kalian bakal pakai yang mana nih untuk nyebut diri kalian nantinya ? 


J-Class, pernah diliput di :