Cari

Belajar Efektif dan Fun di WaGoMu#JapaneseClass

  • Belajar Bahasa Jepang

    JANGAN Belajar Bhs Jepang kalo cuman biar bisa KERJA di Jepang atau Dapetin SERTIFIKAT-nya !!

    Kenapa ?!

    Kamu Tersinggung dg Judulnya ?!

    Bagus deh.

    Iya, Kalo kamu belajar bhs Jepangnya cuman biar bisa kerja di Jepang atau dapetin sertifikat aja, ngapain sih harus buang duit, waktu, tenaga yang buanyak untuk belajar bhs Jepang. Belum lagi bonus stress gara-gara dimarahin dan di push sama gurunya dengan alasan "membentuk mental".

    Heran deh,

    Kenapa sih untuk Belajar Bhs Jepang aja harus pake dibentak, dipaksa nggak tidur karena harus ngerjain PR yang berlipat ganda, padahal cuman kesalahan kecil karena ada yang belum hafal dikit, dll.

    Baiklah, Kerja di Jepang memang keras dan gak cocok untuk "anak mami" yang cengeng. So, sepertinya memang perlu didikan yang keras. Paling tidak, itu menurut beberapa instruktur di lembaga sana.

    Nah, masalahnya.

    Kamu sendiri belajar bhs Jepangnya itu buat apa ?

    -

    Kalo kamu belajar bhs Jepang cuman buat kerja di Jepang. Udah banyak bgt org yang sekarang BERHENTI Belajarnya lho. Iya, Senpai kamu yg skrg udah berhasil dapetin kerjaan dan sekarang tinggal di Jepang. Sekarang itu, beberapa diantara mereka, udah pada berhenti belajar.

    Yeay !!!

    Akhirnya GOAL untuk kerja di Jepang, tercapai. Akhirnya bisa tidur nyenyak karena gak harus ngerjain PR sampe larut malam lagi. Akhirnya gak ada yg marah dan bentak-bentak lagi. Begitu kan Pai ?

    (FYI : Pai itu, sapaan akrab utk senpai yg udah sibuk macul di Jepang jadi pemburu Yen).

    -

    Sementara itu,

    Mereka yang Belajar Bhs Jepang dengan GOAL utk dapetin Sertifikat JLPT N4 / JFT A2, dll supaya bisa apply visa kerja Tokutei Ginou (TG) / Specified Skilled Worker (SSW) di Jepang.

    Sekarang, mereka juga udah berhenti belajar karena sertifikatnya udah berhasil didapat. Dan, kini saatnya mereka untuk menyibukkan diri mencari perantara yg bisa kenalin ke Perusahaan, TSK ataupun Lembaga yg memiliki Job Order, dsb.

    Kayaknya sih mereka lupa.

    Punya N4/JFT plus SSW itu hanya syarat untuk Apply Visa TG aja. Belum tentu ada Perusahaan yang mau nerima dia kalo attitude-nya nggak bagus.

    Dan, Salah satu Attitude terbaik yang dicari oleh semua Perusahaan di Dunia adalah Attitude-nya Pembelajar, alias orang yang punya mindset Lifelong Learning.

    Lho, emangnya Kenapa ?

    Karena ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan termasuk ilmu bahasa itu akan terus berkembang seiring perkembangan zaman. Suatu saat, kalo kamu udah mulai gak nyambung dengan becandaan anak-anak ABG di komplek tempatmu tinggal, kamu akan tau rasanya gimana menjadi dinosaurus. haha

    Ketika kamu berhenti belajar, itu artinya hidupmu sudah selesai. Dan kalo misal hidupmu udah selesai, untuk apa juga masih hidup. (Oppps, nyesek bgt kan)

    -

    Ini, sebetulnya sama aja dengan case-nya orang yang kuliah supaya bisa dapet kerjaan, atau supaya dapetin gelarnya. Mereka yang niatin kuliahnya supaya dapet kerjaan, beberapa diantara mereka itu akan berhenti kuliah alias DO, ketika mereka berhasil dapetin kerjaan sblm lulus. Apalagi kalo lulusnya masih 2-3 tahun lagi.

    Buat kamu yang baru aja lulus, baru aja wisuda dan dapetin gelarnya. "Wellcome to the Jungle bro!" Gelar dan Sertifikatmu belum tentu berguna di Pekerjaan kamu. Satu-satunya hal yang bisa bikin kamu bersaing di dunia kerja, dunia profesional, termasuk dunia bisnis, adalah kehausan kamu terhadap ilmu-ilmu baru.

    Dibelakangmu itu, udah ada banyak anak fresh graduate yang usianya jauh lebih muda, tenaganya lebih kuat, berpikirnya lebih kritis, dan karyanya jauh lebih kreatif dari kamu.

    Please ya,

    Teruslah belajar sekalipun GOAL jangka pendekmu untuk dapetin pekerjaan dan dapetin sertifikat itu, udah tercapai.

    So, Apa GOAL kamu selanjutnya ?

    Kejarlah N2 , N1 kalo misal kamu mau mulai berkarir sbg Penerjemah Bhs Jepang, Mulailah Belajar Coding, Design, Finance, dll, Mulailah Belajar Memanfaatkan AI (Artificial Interligence) supaya kamu tidak menjadi dinosaurus selanjutnya.

    Stay Relevan.

    (Izin Ngutip Kalimat Closing Pa Prof. Rhenald Kasali)

    WaGoMu #JapaneseClass


  • Belajar Bahasa Jepang

    Belajar mengungkapkan 'sedikit' dalam bahasa Jepang

    Ketika belajar bahasa Jepang, pernah ga sih ketemu kosakata-kosakata yang secara arti itu sama tapi kita suka bingung membedakannya. Nah kali ini saya akan coba bahas kata-kata yang artinya "sedikit", seperti dibawah berikut :

    ちょっと : Chotto

    (すこ)し : Sukoshi

    (すく)ない Sukunai

    Nah lho.. ada 3 tuh

    Sebelum aku kasih tau perbedaan-perbedaannya saya akan kasih disclaimer, bahwa bahasa Jepangnya "sedikit" itu ga hanya ada 3 loh. Nah saya akan coba bahas yaa 

    ちょっと (chotto)

    ‘Sedikit’ yang pertama yaitu ‘chotto’. Bisa dibilang chotto itu merupakan kosakata ‘sedikit’ yang biasanya pertama kali dipelajari oleh para pelajar bahasa Jepang. Kata 'chotto' memiliki beragam arti, seperti 'sedikit' yang berarti ringan atau 'cukup'. Nah ‘chotto’ itu termasuk kedalam jenis kata intensitas, dimana penggunaannya dalam kalimat untuk memperkuat predikat pada kalimatnya guys. 

    Contoh :

    (まち)(あい)(しつ)でちょっと()ってください。
     Machiaishitsu de chotto matte kudasai.
     Tolong tunggu sebentar di ruang tunggu.

    よくファストフードを()べているから、(さい)(きん)ちょっと(ふと)っています。
     Yoku fasutofuudo o tabeteiru kara, saikin chotto futorimasu.
     Karena sering makan fast food, jadi sedikit gemukan.

    この(かばん)のデザインはいいですが、ちょっと(たか)いです。
     Kono kaban no dezain ha ii desu ga, chotto takai desu.
     Desain tas ini bagus, tapi sedikit mahal.


    Bonus nih
      'Chotto' itu kata yang sangat berguna karena dapat juga digunakan sebagai kata sapaan/panggilan. Seperti saat kita kesenggol sama temen, kita bisa pakai kata ‘chotto’ untuk sapaan/panggilan ke temen, seperti contoh berikut : 

    ちょっと、(いた)いですよ。
     Chotto, itai desu yo.
     Hey, sakit tau. 

    (すこ)し (sukoshi) 

    ‘Sedikit’ yang kedua yaitu ‘sukoshi’. ‘Sukoshi’ merupakan kata intensitas sama seperti ‘chotto’. Namun dibandingkan dengan ‘chotto’, ‘sukoshi’ lebih terkesan formal. Sehingga dalam kondisi-kondisi resmi akan lebih sering menggunakan ‘sukoshi’ dari pada ‘chotto’. 

    Contoh : 

    (らい)(しゅう)宿(しゅく)(だい)(りょう)(すこし)(おお)いです。
     Raishuu no shukudai no ryou ga sukoshi ooi desu.
     Jumlah PR minggu depan agak banyak.

    ()()(うん)(どう)したので、(すこ)(つか)れました。
     Kesa undou shita node, sukoshi tsukaremashita.
     Karena tadi pagi berolahraga, jadi sedikit cape.

    ()(かん)(すこ)しいただけますか。
     Ojikan o sukoshi itadakemasen ka.
     Bolehkah minta waktunya sebentar ?

    (すく)ない (sukunai) 

    Yang ketiga ada ‘sukunai’. Meskipun secara arti sama-sama ‘sedikit’, tapi berbeda dengan ‘chotto’ dan ‘sukoshi’, ‘sukunai’ merupakan kata sifat i. Jadi memiliki perubahan bentuk sama dengan kata sifat i yang lainnya yaa.

    Contoh : 

    (すく)ない(きゅう)(りょう)ですが、()きな()(ごと)です。
     Sukunai kyuuryou desu ga, sukina shigoto desu.
     Gajinya sedikit, tapi pekerjaan yang saya sukai.

    今日(きょう)はお(きゃく)(さま)(すく)ないですね。
     Kyou wa okyakusama ga sukunai desu ne.
     Hari ini pelanggannya sedikit ya.

    (しょう)(ひん)(しゅ)(るい)(すく)なくて、(みせ)のデザインが(へん)でしたね。
     Shouhin no shurui ga sukunakute, mise no dezain ga hen deshita ne.
     Jenis produknya sedikit, dan desain tokonya aneh ya.


    Nah itu 3 kata ‘sedikit’ yang paling umum diketahui guys, tapi selain 3 itu juga sebenarnya masih ada banyak. Saya akan coba kasih contoh-contoh lainnya ya, seperti : 

    少々(しょうしょう) (shoushou) yang merupakan bentuk lebih sopan dari ‘sukoshi’

    (わず)か (wazuka) yang merupakan kata sifat na, dan terkesan lebih sedikit dari pada ‘sukoshi’. 

    Ada juga ‘seperti’ yang lainnya seperti やや (yaya), ちいと (chiito), ちょっくら (chokkura), dll


    Gimana guys menurut kalian gimana dengan materi kali ini ? Belajar bahasa Jepang itu menarik kan ? Hanya dari 1 kosakata yaitu ‘sedikit’ ternyata dalam bahasa Jepang itu ada banyak. Tapi ga perlu khawatir, nikmati saja proses belajar bahasa Jepangnya ya. Nah sampai ketemu di materi berikutnya ya.

    (がん)()りましょう!!




  • Belajar Bahasa Jepang

    Belajar Perbedaan Nikui, Zurai, dan Gatai Dalam Bahasa Jepang

    Ketika belajar bahasa Jepang kamu pernah ngerasa gak sih, terkadang mengartikan bahasa Jepang itu sulit gitu rasanya ? Kali ini aku akan bahas gimana caranya untuk menyatakan perasaan kesulitanmu itu dalam bahasa Jepang.

    Ada 3 cara untuk menyatakan rasa sulit kamu dalam bahasa Jepang. Apa aja tuh kira-kira? Jadi kita bisa menggunakan 〜にくい (Nikui), 〜がたい (Gatai), dan 〜ずらい (Zurai). Ternyata ada sampai 3 kaya gini guys. 

    Dalam artikel ini, aku akan jelasin tentang ketiga cara menyatakan rasa sulit ini, kira-kira apa bedanya ya? Dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk biar gak pakai lama, langsung aja simak penjelasanku!”

    1. 〜にくい (Nikui)

    Ungkapan sulit pertama adalah 〜にくい (Nikui) yang merupakan bagian dari kata sifat I. Menunjukkan sifat atau kondisi "sulit untuk dilakukan atau di-kata kerjakan"(tergantung kata kerjanya) secara fisik. Jadi tidak melibatkan perasaan subjektif seseorang.

    Seperti misalnya :

    (ひら)きにくい (Hiraki nikui)
     Sulit dibuka bisa jadi karena kotaknya keras jadi sulit dibuka,

    使(つか)いにくい (Tsukai nikui)
     Sulit digunakan apa karena genggamannya ga nyaman kah, jadi sulit digunakan

    Struktur kalimat :

     KB + KK (bentuk I) + にくいです

    Contoh :

     Kono sumaho wa koware nikui desu.
      このスマホは()われにくいです。
      Ponsel pintar ini sulit rusak.

    Kare no hanashi kata wa wakari nikui desu.
    (かれ)(はな)(かた)はわかりにくいです。
      Cara berbicara dia sulit untuk dimengerti.

    Kono hako wa hiraki nikukatta desu..
      この(はこ)(ひら)きにくかったです。
      Kotak ini sulit dibuka.


    Karena 〜にくい (nikui) ini merupakan kata sifat I, sehingga dapat digunakan sebagaimana kata sifat I menjelaskan sifat suatu benda.

     Menggunakan pola :

     KK (bentuk I) + にくい + KB

    Contoh :

    Kono sumaho wa koware nikui desu.
     このスマホは(こわ)れにくいです。
      Ponsel pintar ini sulit rusak.

    Menjadi ↓

    Koware nikui sumaho desu.
    (こわ)れにくいスマホです。
      Ponsel yang sulit rusak.

    2. 〜ずらい (Zurai)

    Berbeda dengan 〜にくい (Nikui) yang lebih menunjukkan "sulit" secara pengerjaannya. 〜ずらい (Zurai) melibatkan perasaan sulit pelaku yang tidak ingin karena enggan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Hal yang dikerjakan akan tetap bisa dikerjakan asalkan pembicara berusaha.

    Struktur kalimat :

     KK (Bentuk I) + ずらい (zurai)

    Contoh :

     Hanashi zurai
    (はな)しづらい
     Sulit untuk dikatakan

     *bisa jadi ga enak ngomongnya, karena takut sakit hati lawan bicaranya

    Contoh kalimat :

    Ojii chan kara no onegai nano de, kotowari zurai desu.
      おじいちゃんからのお(ねが)いなので、(ことわ)りづらいです。
      Karena ini permintaan dari kakek, sulit untuk ditolak.

     *bisa jadi ga mau nyakitin perasaan kake, jadi sulit buat nolak

    Yuube no mensetsu de wa kotae zurai shitsumon bakari deshita.
    (ゆう)べの(めん)(せつ)では(こた)えづらい(しつ)(もん)ばかりでした。
      Wawancara semalam penuh dengan pertanyaan yang sulit untuk dijawab.

    3. 〜がたい (Gatai)

    〜がたい (Gatai) menekankan bahwa pembicara tidak bisa melakukan hal itu atau mustahil untuk dikerjakan. Biasanya digunakan saat kondisi pembicara mau berusaha seperti apapun, ia tidak ingin atau tidak dapat melakukan atau tidak dapat menerima kondisi tersebut.

    Hanya dapat digunakan untuk menyampaikan subjektif pembicara sulit dan tidak digunakan untuk mengatakan subjektif orang lain. Biasanya kalimat2 yang menggunakan Gatai ini lebih mengarah menjadi sebuah pernyataan perasaan pembicara. Seperti contohnya, percaya, memaafkan, membayangkan, menyatakan, mengaku, mendekati, mengerti, dan lainnya.

    Berbeda dengan zurai yang masih dapat dilakukan bila pembicara berusaha, gatai menyatakan bahwa hal tersebut mustahil untuk dilakukan. 

    Struktur Kalimat :

     KK (Bentuk I) + がたい (gatai)

    Contoh :

    Yurushi gatai
    (ゆる)しがたい
      Sulit untuk dimaafkan

    Contoh kalimat :

    Tero wa yurushi gatai hanzai desu.
      テロは(ゆる)しがたい(はん)(ざい)です。
      Terorisme adalah kejahatan yang sulit untuk dimaafkan.

    Kare ni totte, kore wa shinjigatai hanashi deshou ne.
    (かれ)にとって、これは(しん)じがたい(はなし)でしょうね。
     Menurut dia, ini merupakan cerita yang sulit dipercaya ya.

    ーーー

     Nah gimana nih, udah ngerti belum? Ternyata dari ketiga cara menyatakan perasaan sulit kita, bisa dibedakan berdasarkan apa yang dikerjakan dan juga perasaan orang yang melakukan. Nah gimana belajar bahasa Jepangnya kali ini ? Next aku share ilmu-ilmu yang lainnya yaa~

  • Belajar Bahasa Jepang

    Rekomendasi Buku Belajar Bahasa Jepang Untuk Yang Ingin Kerja di Jepang

    Bekerja di Jepang, selain kalian harus paham kultur kalian harus belajar juga dong kosakata-kosakata yang dipakai di bidang kalian. nah di artikel ini aku kasih 5 rekomendasi buku belajar bahasa Jepang yang sesuai dengan bidang kalian.

    1. Buku keperawatan kaigo (*pemula)

    Yes kalau kalian pengen jadi perawat di Jepang. buku ini dilengkapi dengan kosakata-kosakata yang bakal membantu kalian di bidang keperawatan buku ini juga punya versi pemula dan lanjutan jadi kalian bisa milih sesuai level kalian.

    2. Genba no nihongo

    Genba no nihongo merupakan buku yang dilengkapi dengan kosakata yang sering di pakai di dunia perindustrian. Buku sangat berguna buat kalian yang pengen kerja di bidang industri di Jepang. Selain ada kosakata yang sering dipakai, buku ini juga dilengkapi dengan kata yang gak bisa kalian temui di buku pembelajaran bahasa Jepang lain nya.

    3. Buku bahasa Jepang untuk otomotif

    Kalau kalian suka sama otomotif dan pengen menekuni otomotif di salah satu negara yang paling maju di bidang otomotif. Buku ini adalah buku yang wajib kalian miliki. Selain buku ini membahas kosakata di dunia otomotif, kalian yang ingin bekerja di Perbengkelan juga butuh buku ini.

    4. Buku bahasa Jepang keuangan

    Jepang merupakan negara dengan pertumbuhan GDP ke-3 setelah Amerika dan China. tentu kalian yang punya kemampuan di ekonomi bakal dapat banyak benefit kalau kerja di Jepang, oleh karena itu aku rekomendasiin buku ini buat kalian yang pengen belajar kosakata yang sering dipakai di dunia keuangan.

    5. Buku bahasa Jepang teknologi informatika

    Kita tahu sekarang IT lagi dicari dimana-mana tentu saja tidak berbeda dengan Jepang, oleh karena itu buku ini wajib kalian punya buat yang pengen jadi teknisi informatika seperti web developer atau programer di Jepang. Buku ini dilengkapi dengan kosakata yang hanya dipakai di dunia IT. jadi kalian gak perlu cari buku lain buat belajar.

    Berikut adalah 5 buku yang aku rekomendasikan buat belajar bahasa jepang yang berguna di bidang yang kamu tekuni.


J-Class, pernah diliput di :